INDOZONE.ID - Siapa sangka jika Desa Sikapuk, yang terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dapat bertranformasi dari desa miskin menjadi desa miliader hanya dalam waktu beberapa tahun?
Melansir laman Jejaring Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Jadesta Kemenparekraf), Sekapuk merupakan desa terbelakang yang penuh permasalahan hingga akhir tahun 2017.
Dengan Index Desa Membangun (IDM) hanya sebesar 0,55%, wilayah yang terbentuk dari pecahan Desa Tugaran ini harus menghadapi masalah kompleks, mulai dari kemiskinan, lingkungan kumuh, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang stagnan dan tidak berkembang.
Baca Juga: 10 Puisi Karya Taufik Ismail tentang Perjuangan dan Cinta
Namun, pada awal 2018, Pemerintah Desa berkomitmen untuk memperbaiki kondisi Sekapuk, melalui peningkatan kinerja BUMDes, membangun dan memperbaiki infrastruktur desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
“Pada awal dilantiknya bapak Abdul Halim sebagai Kepala Desa telah membawa perubahan, semangat gotong royong membersihkan jalan yang kumuh, membersihkan tempat sampah yang sekarang mejadi wisata setigi yang sangat mempesona,” tulis laporan Jadesta, dikutip Rabu (13/12).
Tidak hanya itu, Pemerintah Desa Sekapuk pun membuat Setigi, yang tadinya merupakan bekas tambang kapur dan sempat dijadikan tempat pembuangan sampah, disulap menjadi lokasi wisata alam nan cantik.
Baca Juga: Bangga! Siswa-siswi SMP Indonesia Torehkan Prestasi di Olimpiade Sains Junior Internasional ke-20
Dengan bertumpu pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kini Sekapuk mampu memupuk pendapatan desa hingga miliaran dan menjadikan IDM di tahun 2020 sebesar 0,88%.
Desa Miliader pun bukan lagi hanya julukan saja. Sebab, desa yang terletak di sebelah utara Gresik ini dapat meraih pendapatan bersih (net profit) dan omset dari BUMDes sekitar Rp11 miliar, dengan keuntungan bersih sebesar Rp4,5 miliar pada 2020.
“Dari nilai itu, BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar. Di mana nilainya lebih tinggi daripada Dana Desa yang berasal dari Pemerintah Pusat,” tulis Jadesta.
Baca Juga: TikTok Shop Hadir Kembali, Begini Cara Daftar dan Affiliate untuk Berjualan
Sementara itu, berikut merupakan beberapa sumber pundi-pundi ekonomi Sekapuk yang dapat mensejahterakan seluruh warga desa:
Setigi dibangun murni oleh warga Sekapuk. Dengan tema peradaban, tempat wisata bukit batu kapur ini memiliki banyaknya spot foto, terdapat tangga derajad, musium batu kars, candi topeng nusantara, goa pancoran, monument setigi, panggung batu, dan patung Gopala dwarapala.
Kemudian ada Jembatan peradaban dengan kapasitas 70 ton serta danau Jamrud, lengkap dengan air terjun.
Baca Juga: Kisah Romantis Mahasiswi Asal Sumedang dan Dosennya: Beda 10 Tahun, Tunangan H-1 Sidang Skripsi
Kini, Setigi telah menjadi rujukan wisata unggulan dari Kecamatan Gresik. Karenanya, tak heran jika setidaknya ribuan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara berkunjung ke sana tiap tahunnya.
Masih satu lokasi dengan Setigi, organisasi-oraganisasi yang aktif di Sekapuk menghadirkan sentra kuliner, yang terdiri dari 24 stand kuliner, warung desa miliader, dan kafe yang dijalankan oleh kelompok dasa wisma.
Selain itu, ada pula stand aksesoris dan pusat oleh-oleh yang bisa dikunjungi wisatawan jika ingin membawa pulang oleh-oleh khas Sekapuk.
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Meningkatkan Karir, Konsisten Lakukan Ini!
Meski dijadikan tempat wisata, Pemerintah Desa Sekapuk berkomitmen untuk menjadikan Setigi dan wilayah lain di Sekapuk tetap bersih dari sampah. Karenanya, dibentuklah unit usaha desa yang khusus mengelola sampah.
Di sini, warga desa bisa mengumpulkan, memilah, menjual sampah mereka dan menukarnya menjadi emas.
Tidak hanya sampah, Pemerintah Desa Sekapuk juga membentuk unit usaha yang khusus melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Dengan dikelola oleh BUMDes, unit usaha ini memasang tarif sebesar Rp2.500 per meter kubik air.
Baca Juga: Miris Sekaligus Menjijikkan, Aneka Sampah Menumpuk di Tepi Laut Pelabuhan Talango Sumenep
Seperti namanya, unit usaha multijasa diadakan untuk melayani segala kebutuhan masyarakat terkait jasa. Di unit usaha ini, masyarakat Desa Sekapuk bisa melakukan transfer uang atau penarikan ke bank, mengirim dokumen atau surat, pembelian pulsa, termasuk token listrik, pembayaran pajak, hingga menabung.
Sekapuk merupakan desa yang terletak di deretan pegunungan kapur, dengan pertambangan kapur menjadi salah satu pemasukan bagi desa. Sebelumnya, pengelolaan Gunung kapur hanya dipegang oleh PT Polowijo Gosari, namun setelah pengaktifan kembali BUMDes, Pemerintah Desa Sekapuk meminta sebagian pengelolaan bukit kepada pemerintah, dengan sistem bagi hasil.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenparekraf.go.id