Bila tiba harinya
hari coblosan
aku tak akan ikut berbondong-bondong
ke tempat pemungutan suara
aku tidak akan datang
aku tidak akan menyerahkan suaraku
aku tidak akan ikutan masuk
ke dalam kotak suara itu
pemilu oo.. pilu pilu
aku akan bersiul-siul
memproklamasikan kemerdekaanku
Aku akan mandi
dan bernyanyi sekeras-kerasnya
pemilu oo.. pilu pilu
Hari itu aku akan mengibarkan hakku
tinggi tinggi
akan kurayakan dengan nasi hangat
sambel bawang dan ikan asin
Pemilu oo.. pilu pilu
sambel bawang dan ikan asin
Inilah kata-kataku yang pertama
Biarlah negeri ini hancur
Sebab negeri ini sudah carut-marut tak karuan
Para senimannya asyik beronani dengan seninya
Para elit politiknya ribut tak karuan
Mulutnya berbusa
Sedangkan tangannya yg hitam bergentayangan dimana saja
Mereka bersilat lidah
Menyembunyikan tangannya yang berlumur darah
Dengan meminjam bait-bait suci Tuhan
Negeri ini sudah tak bertuan kawan sebab
Para penguasa hanya sibuk bersuara tanpa makna
Karna itu kita mesti kepalkan tinju
Memukul mulut mereka yang bau
Memotong tangan mereka yang penuh dengan dosa
Apalagi yang kalian tunggu
Menunggu takkan menghasilkan apa-apa
Selama badut-badut itu masih kentut
Kita pasti akan ditikam dari belakang
Selama badut-badut itu masih bisa bernapas
Kita pasti akan digilas
Mari bersama-sama kita lemparkan mereka ke kantong sampah
Kita benamkan ke lumpur hitam
Agar mereka diam mati tak bersuara
Itulah kumpulan puisi yang diciptakan Wiji Thukul dari yang pendek sampai panjang. Mana puisi favorit kamu?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: