Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung meluapkan api. Tapi
Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku
Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut pahamku
Kusimpan sendiri.
Akhirnya api keserakahan kalian
Membakar hutan belukar dan dendam
Asapnya menyesakkan napas
Berjuta-juta manusia
Memedihkan mata mereka
Akhirnya kalian harus memetik hasil
Dari apa yang kalian ajarkan
Ribuan orang kini telah pandai
Meniru kalian menjarah apa saja
Yang tersisa dari sehabis jarahan kalian
Beberapa tokoh sudah pandai meniru kalian
Menyembunyikan gombal kepentingan
Dalam retorika yang dimanis-maniskan
Akhirnya kalian harus membayar
Kemerdekaan dan kedamaian
Yang selama ini kalian curi dari kami
Kepercayaan yang selama ini
Kalian lecehkan
Baca Juga: 12 Puisi tentang Malam yang Hening dan Sunyi, Indah Romantis!
Gus Mus terkenal dengan puisi cintanya
Selain tentang kehidupan, ada banyak puisi Gus Mus lainnya yang mengangkat cerita tentang cinta, seperti berikut ini:
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi kalau kau sewenang-wenang pada manusia
Aku akan menentangmu, karena aku manusia
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi kalau kau memerangi manusia
aku akan mengutukmu, karena aku manusia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: