INDOZONE.ID - Dalam Islam, menjalin hubungan yang baik antara sesama individu adalah penting, termasuk dalam urusan pinjam-meminjam.
Menagih utang merupakan salah satu situasi yang bisa memicu ketegangan, jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya tentang adab dan cara yang baik dalam menagih utang, sehingga kedua belah pihak dapat mempertahankan hubungan yang harmonis.
Baca Juga: Cara Menagih Utang Lewat WA dengan Bahasa Halus dan Sopan
Islam menekankan pentingnya memenuhi kewajiban dan janji. Rasulullah SAW bersabda bahwa seorang Muslim adalah orang yang menepati janjinya.
Dalam konteks utang piutang, ini berarti bahwa pihak yang berutang harus mengembalikan apa yang telah dipinjamnya, sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan.
Sebaliknya, bagi yang menagih utang, Islam mengajarkan untuk melakukan dengan cara yang penuh kelembutan dan kesabaran.
Hal utama yang harus diperhatikan adalah cara menagih utang. Hindari menggunakan kata-kata kasar, ancaman, atau intimidasi.
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menuntut haknya, hendaklah dia menuntut dengan cara yang baik, baik pada orang yang mau menunaikannya ataupun enggan menunaikannya." (HR. Ibnu Majah).
Ketika ingin menagih utang, pilihlah waktu dan tempat yang tepat yang tidak membuat pihak yang berutang merasa malu atau tertekan.
Menjaga perasaan dan kehormatan orang lain adalah prinsip penting dalam Islam.
Saat menagih utang, kita harus menghindari sikap kasar atau kata-kata yang dapat menyakiti perasaan orang lain.
Baca Juga: Cara Membayar Fidyah atau Utang Puasa Ramadhan, Simak Persyaratannya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber