Bahasa Islandia sedikit berubah sejak zaman Viking, dan memiliki tata bahasa yang kompleks dengan banyak infleksi untuk kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Kosakatanya juga sangat spesifik dan sulit untuk dipelajari oleh penutur non-asli.
Bahasa Vietnam adalah bahasa tonemik, yang berarti nada suara dapat mengubah arti sebuah kata. Ada enam nada yang berbeda dalam bahasa Vietnam, dan penggunaan aksara Latin dengan tanda diakritik juga bisa membingungkan.
Bahasa Polandia menggunakan alfabet Latin, namun dengan tambahan karakter khusus dan banyak suara konsonan yang sulit diucapkan oleh penutur bahasa lain. Tata bahasa Polandia juga sangat kompleks dengan tujuh kasus deklinasi dan banyak aturan gramatikal yang harus diingat.
Baca Juga: Pengin Kerja Jarak Jauh? Ini 10 Negara Terbaik untuk Remote Working!
Bahasa Thai memiliki lima nada yang mengubah arti kata-kata. Aksara Thai terdiri dari 44 konsonan dan 32 vokal, serta tidak ada spasi antara kata-kata dalam kalimat. Ini membuat membaca dan menulis dalam bahasa Thai menjadi lebih sulit, terutama bagi pemula.
Navajo adalah salah satu bahasa asli Amerika yang paling kompleks. Tata bahasa Navajo sangat berbeda dengan bahasa Inggris, dan banyak konsep yang tidak memiliki terjemahan langsung.
Memahami dan mempelajari bahasa-bahasa ini membutuhkan dedikasi, kesabaran, dan metode belajar yang tepat. Namun, usaha tersebut akan membuka jendela ke budaya yang kaya dan sejarah yang panjang dari masing-masing negara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia