Baca Juga: Info Loker BUMN Bank BNI 2024, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!
Salah satu peserta berhasil memenangkan hadiah uang tunai sebesar 1.000 dollar Selandia Baru (sekitar Rp 9,95 juta) karena berhasil membunuh kucing liar terbesar dengan berat 6,7 kilogram.
Selain itu, hadiah sebesar 500 dollar Selandia Baru (sekitar Rp 4,97 juta) diberikan kepada kontestan yang berhasil membunuh kucing liar terbanyak, yaitu 65 ekor.
Protes keras datang dari berbagai kalangan, terutama para pecinta kucing dan organisasi perlindungan hewan. Mereka mengecam keras kegiatan ini dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan serta tidak etis.
Banyak yang berpendapat bahwa ada cara lain yang lebih manusiawi untuk mengendalikan populasi kucing liar tanpa harus membunuh mereka secara massal.
Penyelenggara lomba, di sisi lain, tetap berpegang teguh pada argumen mereka bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi satwa liar asli dari ancaman kucing liar.
Mereka juga mengklaim bahwa acara ini dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan diatur ketat untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan ekosistem.
Baca Juga: 7 Quotes Tahun Baru Islam yang Kekinian!
Perdebatan tentang pengelolaan populasi kucing liar memang bukan hal baru di Selandia Baru. Negara ini telah lama bergulat dengan masalah yang diakibatkan oleh kucing liar terhadap fauna asli mereka.
Namun, banyak yang merasa bahwa membunuh kucing liar dalam jumlah besar melalui lomba seperti ini bukanlah solusi yang tepat dan hanya menimbulkan lebih banyak masalah etis.
Baca Juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 2024 Lengkap Mulai Arab, Latin, Hingga Terjemahannya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AFP