Ketika pasangan kamu berbagi sesuatu yang sensitif, cobalah untuk tidak menghakimi. Berikan ruang bagi mereka untuk berbicara tanpa takut akan penilaian.
Menghakimi hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan mengurangi keinginan mereka untuk terbuka.
Alih-alih, gunakan kalimat seperti, "Aku mendengarkan kamu dan menghargai apa yang kamu sampaikan."
Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pasangan untuk berbagi perasaan dan pengalaman mereka.
Ketika membahas masalah atau memberikan saran, pastikan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Alih-alih hanya mengkritik, tawarkan solusi atau cara untuk memperbaiki situasi.
Misalnya, jika pasangan kamu melakukan kesalahan, kamu bisa berkata, "Aku paham kenapa kamu memilih untuk melakukannya, tapi mungkin kita bisa mencari cara lain yang lebih baik untuk menghadapinya."
Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dan ingin membantu, bukan hanya menyalahkan.
Dalam kesibukan sehari-hari, seringkali kita lupa untuk meluangkan waktu berbicara secara mendalam.
Sisihkan waktu khusus untuk berbicara dengan pasangan kamu, baik itu saat makan malam, berjalan-jalan, atau hanya duduk santai bersama.
Baca Juga: 11 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan yang Toxic
Gunakan waktu ini untuk mendiskusikan hal-hal yang lebih dalam, seperti harapan, impian, atau kekhawatiran.
Membangun kebiasaan ini akan memperkuat ikatan kamu dan menciptakan ruang untuk komunikasi yang lebih terbuka.
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Ketika pasangan kamu berbagi pengalaman atau perasaan, coba untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka.
Tanyakan kepada diri sendiri, "Bagaimana perasaan mereka dalam situasi ini?"
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Stiestekom.ac.id