"Kami juga berharap, baik pemerintah pusat dan daerah, serta pemberi kerja dari sektor BUMN, BUMD, dan swasta dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk merumuskan kebijakan dan program yang lebih efektif, mendorong praktik inklusif di tempat kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi tunanetra,” tutur Aria Indrawati.
Selain perusahaan, keluarga, lembaga pendidikan, dan LSM juga memainkan peran penting dalam mempersiapkan tunanetra menghadapi dunia kerja. Hasil penelitian merekomendasikan adanya forum bagi pemberi kerja untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait perekrutan tunanetra.
Dengan dukungan berbagai pihak, penyandang tunanetra dapat lebih mandiri dan berkontribusi pada pembangunan negara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung