Ilustrasi perselingkuhan. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Perselingkuhan sering kali menjadi topik yang kompleks hubungan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi perilaku ini, mulai dari pengalaman hidup hingga kondisi emosional.
Namun, apakah mungkin bahwa berselingkuh dapat diwariskan secara genetik? Berikut penjelasan perselingkuhan yang dipengaruhi oleh genetik.
Ilustrasi selingkuh. (freepik.com)
Perselingkuhan tidak hanya dipengaruhi oleh pilihan individu, tetapi juga bisa dipelajari dari lingkungan keluarga.
Menurut Dr. LeslieBeth (LB) Wish, psikoterapis klinis berlisensi, perilaku ini dapat menjadi reaksi negatif terhadap ketidakbahagiaan dalam hubungan, yang disebut sebagai perilaku maladaptif.
Anak-anak sering kali meniru perilaku yang mereka amati dari orang tua atau pengasuh mereka. Jika seorang anak tumbuh dalam keluarga yang salah satu orang tuanya berselingkuh, ada kemungkinan besar bahwa mereka bisa menyerap perilaku ini tanpa disadari.
Wish juga menjelaskan bahwa saat anak-anak melihat bagaimana orang tua mereka mengatasi masalah emosional seperti kecemasan atau depresi, mereka secara tidak langsung belajar bagaimana menghadapi perasaan tersebut.
Misalnya, jika seorang ayah berselingkuh karena merasa tidak bahagia, perilaku ini bisa menjadi contoh bagi anak, meskipun tanpa disadari.
Baca Juga: 4 Alasan Aneh Orang Selingkuh, Takut Putus hingga Bosan
Ilustrasi wanita yang diselingkuhi. (freepik.com)
Selain faktor lingkungan, ilmuwan juga menemukan hubungan antara genetik dan perilaku berselingkuh. Salah satu gen yang dianggap berperan adalah gen reseptor dopamin DRD4.
Gen ini dikenal sebagai "gen pencari sensasi", yang juga berkaitan dengan kecanduan alkohol dan judi. Orang yang memiliki variasi gen DRD4 cenderung lebih rentan terhadap perilaku mencari sensasi, termasuk perselingkuhan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 oleh para peneliti di Universitas Binghamton, ditemukan bahwa partisipan yang memiliki jenis gen DRD4 tertentu lebih mungkin untuk berselingkuh.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak variasi gen ini yang dimiliki seseorang, semakin besar kecenderungan mereka untuk mencari sensasi baru, termasuk dalam hubungan.
Baca Juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Saat Mengetahui Pasangan Kamu Selingkuh
Ilustrasi selingkuh yang dipengaruhi oleh genetik. (freepik.com)
Meskipun ada kecenderungan genetik tertentu yang dapat mendorong seseorang untuk mencari sensasi, hal ini tidak berarti bahwa seseorang yang memiliki gen tersebut pasti akan berselingkuh.
Menurut Robert Weiss, MSW, penulis "Out of the Doghouse", banyak faktor lain yang berperan dalam perilaku seseorang, seperti lingkungan, pengalaman hidup, dan kemampuan mengatasi masalah.
Bahkan jika seseorang memiliki kecenderungan genetik terhadap perselingkuhan, mereka tetap memiliki kendali penuh atas pilihan mereka.
Weiss memberikan contoh tentang orang-orang yang memiliki kecenderungan genetik terhadap alkoholisme. Meskipun mereka memiliki risiko lebih tinggi, tidak semua dari mereka akan menjadi pecandu alkohol.
Hal yang sama berlaku untuk perselingkuhan, jadi meskipun seseorang memiliki kecenderungan genetik, mereka masih dapat memilih untuk tidak terlibat dalam perilaku tersebut.
Demikian beberapa penjelasan mengenai perselingkuhan yang dipengaruhi oleh genetik.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara genetik dan perselingkuhan, perilaku ini bukanlah sesuatu yang sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetik.
Lingkungan, pengalaman hidup, dan kemampuan untuk membuat keputusan memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan berselingkuh atau tidak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Businessinsider.com