Ilustrasi teman mendengarkan sahabatnya untuk mencegah bunuh diri. (Freepik)
2. Program Berbasis Sistem Universitas
Program ini menekankan pentingnya keterlibatan seluruh sistem universitas dalam pencegahan bunuh diri. Hal ini meliputi:
Baca Juga: Menkes Berbela Sungkawa atas Meninggalnya Ayah Dokter Risma Aulia yang Bunuh Diri Akibat Dibully
3. Program Kolaborasi dengan Komunitas
Kerja sama dengan pihak eksternal, seperti lembaga kesehatan mental, puskesmas, dan rumah sakit, sangat penting untuk memberikan layanan psikologis dan medis yang diperlukan mahasiswa. Program kolaboratif ini mencakup:
Program preventif bunuh diri ini berfokus pada kognitif, emosional, dan perilaku mahasiswa. Dengan meningkatkan literasi kesehatan mental, memberikan pelatihan kepada gatekeeper dan mahasiswa, serta membangun kolaborasi dengan komunitas hingga universitas, dapat menciptakan lingkungan sehat untuk mental.
Upaya sistematis ini diharapkan dapat memudahkan identifikasi dan penanganan kasus bunuh diri, sehingga dapat mengurangi ide dan percobaan bunuh diri di kalangan mahasiswa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fitri, A. (2023). Program Preventif Bunuh Diri Untuk Mengura