Kategori Berita
Media Network
Selasa, 15 OKTOBER 2024 • 14:49 WIB

3 Program Efektif untuk Cegah Mahasiswa Bunuh Diri: Jangan Menyerah pada Tekanan Hidup!

Ilustrasi teman mendengarkan sahabatnya untuk mencegah bunuh diri. (Freepik)

2. Program Berbasis Sistem Universitas

Program ini menekankan pentingnya keterlibatan seluruh sistem universitas dalam pencegahan bunuh diri. Hal ini meliputi:

  1. Literasi kesehatan mental dan bunuh diri untuk seluruh individu di universitas, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu bunuh diri dan cara penanganannya.
  2. Pelatihan gatekeeper untuk dosen dan administrator kampus, agar dapat mengenali dan membantu mahasiswa yang berisiko bunuh diri. Pelatihan ini meningkatkan kemampuan mereka untuk berempati dan memberikan dukungan awal, serta mengarahkan mahasiswa kepada profesional jika diperlukan.
  3. Pelatihan untuk mahasiswa agar dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya, yang mengalami ide bunuh diri, dengan menekankan pentingnya empati dan dukungan sosial.
  4. Portal untuk diskusi, baik daring maupun luring, memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan mental dan layanan konseling.

Baca Juga: Menkes Berbela Sungkawa atas Meninggalnya Ayah Dokter Risma Aulia yang Bunuh Diri Akibat Dibully

3. Program Kolaborasi dengan Komunitas

Kerja sama dengan pihak eksternal, seperti lembaga kesehatan mental, puskesmas, dan rumah sakit, sangat penting untuk memberikan layanan psikologis dan medis yang diperlukan mahasiswa. Program kolaboratif ini mencakup:

  1. Asesmen dan layanan pencegahan, serta kegiatan psikoedukasi yang melibatkan komunitas dalam mendukung mahasiswa.
  2. Aktivitas pengembangan minat, seperti olahraga dan seni, yang memungkinkan mahasiswa mengekspresikan diri secara positif.
  3. Meminimalkan aksesibilitas alat bunuh diri, seperti obat-obatan, melalui kolaborasi dengan apoteker untuk mengurangi potensi bunuh diri.

Program preventif bunuh diri ini berfokus pada kognitif, emosional, dan perilaku mahasiswa. Dengan meningkatkan literasi kesehatan mental, memberikan pelatihan kepada gatekeeper dan mahasiswa, serta membangun kolaborasi dengan komunitas hingga universitas, dapat menciptakan lingkungan sehat untuk mental. 

Upaya sistematis ini diharapkan dapat memudahkan identifikasi dan penanganan kasus bunuh diri, sehingga dapat mengurangi ide dan percobaan bunuh diri di kalangan mahasiswa.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Fitri, A. (2023). Program Preventif Bunuh Diri Untuk Mengura

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

3 Program Efektif untuk Cegah Mahasiswa Bunuh Diri: Jangan Menyerah pada Tekanan Hidup!

Link berhasil disalin!