Teknik pembuatan tato menggunakan duri ikan atau alat tajam lain untuk menusuk lapisan kulit.
Teknik ini dilakukan hati-hati agar pola tepat dan infeksi terhindar.
Setelah kulit ditusuk, tinta alami diterapkan ke area tersebut.
Proses ini bisa terasa sakit, namun dianggap sebagai bagian dari ritual dan penghormatan terhadap tradisi.
Proses menusuk dan mengaplikasikan tinta diulang beberapa kali untuk memastikan warna dan kedalaman yang diinginkan.
Pembuatan tato sering disertai dengan ritual atau doa dari pembuat tato dan yang ditato.
Ritual ini bertujuan untuk memohon perlindungan dan keberuntungan dari leluhur.
Setiap desain tato memiliki makna tersendiri. Misalnya, tato ular melambangkan kekuatan dan keberanian, sementara tato burung melambangkan kebebasan dan perlindungan spiritual.
Tato juga mencerminkan pencapaian pribadi, seperti keberanian dalam pertempuran atau peristiwa penting lainnya.
Setelah tato selesai, area tersebut perlu dirawat untuk mencegah infeksi.
Pemilik tato harus menjaga kebersihan area tato, menghindari paparan air atau sinar matahari, serta menggunakan ramuan herbal tertentu untuk mempercepat penyembuhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Olla, E. N. (2018), Tato Suku Dayak Iban Sebagai Ide Pencipt