Ilustrasi membangun kembali rasa percaya diri setelah putus cinta. (freepik.com)
Kamu akan cenderung tidak berpikir jernih. Pikiran kamu akan mengganggu sehingga sulit untuk memikirkan apa yang penting untuk diri sendiri.
Setelah putus cinta, kamu berpotensi mengalami insomnia atau gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk fokus kepada hal-hal yang mendasar, seperti makan makanan sehat, berolahraga, serta menjalin hubungan yang positif bersama orang lain.
Menurut Harding, sangat normal untuk merasakan perasaan yang kamu miliki. Melalui kejadian ini, kamu menjadi lebih empati kepada orang lain.
Daripada menyingkirkan perasaan negatif itu, lebih baik membicarakannya bersama orang-orang terdekat atau bantuan professional.
Kamu dapat menuliskan perasaan kamu ke dalam kertas sebelum merobek dan membakarnya jika mau.
Tidak ada yang instan. Kamu harus menelan pahitnya, bahwa untuk merasa lebih baik, kamu harus menunggu.
Emosi yang dihadapi mungkin akan bergelombang, hari-hari ke depan mungkin akan terlihat sulit. Akan ada pemikiran, bahwa kamu tidak akan lupa dengan orang tersebut, tetapi itu normal.
Perlu ditanamkan, bahwa kita harus terus maju. Putus cinta bukan akhir dari segalanya.
Baca Juga: 6 Kegiatan Seru Malam Minggu yang Pasti Disukai Pasangan
Apabila tidak merasa membaik seiringnya berjalan waktu, kamu bisa mencari terapis atau konselor.
Apabila kamu tidak memiliki orang-orang terdekat untuk membantu, cara ini dapat memberikan ruang untuk bercerita dan mencurahkan isi hatimu.
Upaya ini merupakan pengalihan usai putus cinta yang efektif. Harding menekankan, bahwa melakukan hal baik untuk orang lain dapat memberikan dorongan positif terhadap hati secara berkala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Everydayhealth.com