Ilustrasi kebiasaan suami istri yang bisa menghancurkan pernikahan. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Pernikahan bukan hanya soal cinta, tapi juga usaha untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Sayangnya, ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa disadari bisa merusak pernikahan secara perlahan.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa membuat hubungan jadi penuh ketegangan dan akhirnya berujung pada perceraian.
Menurut pakar hubungan John Gottman, ada empat kebiasaan buruk yang sering muncul dalam pernikahan dan disebut sebagai 'Empat Penunggang Kuda Kiamat Hubungan'.
Jika tidak segera diatasi, kebiasaan ini bisa mengikis rasa cinta dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Ilustrasi istri yang sedih karena suami. (freepik.com)
Mengutarakan ketidakpuasan terhadap pasangan adalah hal yang wajar. Tapi jika kritik yang diberikan lebih menyerang kepribadian pasangan daripada perilakunya, ini bisa menjadi masalah besar.
Misalnya, daripada mengatakan, "Aku kesal karena kamu sering meninggalkan barang-barang berantakan," kita malah mengatakan, "Kamu memang pemalas dan nggak peduli dengan rumah."
Daripada mengkritik, lebih baik menyampaikan keluhan dengan cara yang lebih lembut dan fokus pada perasaan sendiri. Misalnya, "Aku lebih nyaman kalau rumah rapi. Bisa nggak kita sama-sama lebih menjaga kerapihan?"
Baca Juga: 7 Kesalahan dalam Pernikahan yang Harus Dihindari, Apa Saja?
Ketika pasangan mengutarakan keluhan, ada dua cara umum seseorang meresponsnya: menyerang balik atau malah menjadi korban. Contohnya, ketika pasangan mengeluh, "Kamu jarang bantuin aku di rumah," bukannya memahami, kita malah menjawab, "Aku sibuk kerja, kamu nggak menghargai usahaku."
Sikap defensif ini hanya akan memperburuk keadaan. Sebaiknya, dengarkan dulu keluhan pasangan dan coba memahami sudut pandangnya. Jawaban yang lebih baik adalah, "Aku nggak sadar kalau itu mengganggumu. Gimana kalau kita cari solusi bareng?"
Baca Juga: Mengenal Lavender Marriage, Pernikahan Tanpa Cinta karena Orientasi Seksual
Banyak orang, terutama pria, lebih memilih diam dan menghindari konflik daripada menghadapi masalah dalam hubungan. Namun, sikap ini justru membuat pasangan merasa diabaikan dan tidak dihargai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com