Kategori Berita
Media Network
Kamis, 13 FEBRUARI 2025 • 16:00 WIB

Nisfu Syaban 2025 Jatuh Pada 14 Februari, Ini Amalan dan Doa yang Dianjurkan

Untuk mendapatkan ampunan di bulan Syaban, umat Islam hendaknya melakukan amalan malam Nisfu Syaban seperti berikut:

1. Berpuasa

Berdasarkan hadits dari Usamah bin Zaid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan puasa menyambut malam Nisfu Syaban.

"Bulan Sya'ban —bulan antara Rajab dan Ramadhan— adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan,” (HR. An-Nasa'i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

2. Berdoa

Selain berpuasa, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga memperbanyak doa di malam Nisfu Sya'ban.

Sebab, di malam ini malaikat Raqib dan Atid akan menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.

Untuk itu, sudah seharusnya umat manusia memanjatkan doa memohon ampunan kepada pencipta-Nya.

"Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha," (H.R. Ad-Dailami, Imam ‘Asakir, dan Al-Baihaqy).

Baca Juga: Syabanan, Tradisi Unik Anak-anak di Sumenep Berburu Snack hingga Uang saat Malam Nisfu Syaban

Doa Malam Nisfu Syaban

Untuk memperoleh berkah dan pengampunan di malam Nisfu Syaban, sebaiknya bacalah doa-doa.

Adapun bunyi doa Nisfu Syaban dalam kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi, Syekh Sayyid Utsman bin Yahya sebagai berikut:

Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in‘ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanī ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alayya fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatī, wa hirmānī waqtitāra rizqī, waktubnī ‘indaka su‘adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya:

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."

"Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kementerian Agama RI

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Nisfu Syaban 2025 Jatuh Pada 14 Februari, Ini Amalan dan Doa yang Dianjurkan

Link berhasil disalin!