Fakta Pria di Probolinggo Tewas di Rel Kereta Api, Diduga Depresi Dilarang Temui Anak

Fakta Pria di Probolinggo Tewas di Rel Kereta Api, Diduga Depresi Dilarang Temui Anak

INDOZONE.ID - Budi Setio Rachman (31) telah tewas secara tragis usai ditabrak kereta api di kota Probolinggo, pada Minggu (23/2/2025) pagi.

Penyebab kematiannya ini diduga depresi, setelah dilarang mantan istrinya untuk bertemu dengan sang anak.

Insiden ini terjadi di perlintasan kereta api yang terletak di Jl. Panglima Sudirman, Kelurahan Kebonsari Kulon, pukul 08.23 WIB.

Dalam video yang diunggah oleh akun X @neVerAl0nely, pada Minggu (23/2/2025) terlihat detik-detik Budi diduga melakukan bunuh diri, dengan sengaja mengendarai sepeda motor Vario putih miliknya, dan berhenti di tengah rel perlintasan kereta api.

Baca Juga: Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga Tawari Novi Sukatani Mengabdi Jadi Guru SD Lagi

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, saksi mata dari insiden ini menyebutkan bahwa saat pintu perlintasan kereta tertutup, Budi datang dari arah barat melawan arus.

Kemudian, pria berusia 31 tahun itu mematikan mesin sepeda motornya dan menunggu kedatangan kereta.

Melihat situasi ini, beberapa warga berteriak dan berusaha menarik sepeda motor Budi menjauh dari rel, namun Budi menolak bantuan dari warga tersebut, sehingga kereta api yang melaju cepat akhirnya menabrak Budi.

Setelah alami tabrakan, tubuh Budi diketahui terpental puluhan meter dan dinyatakan tewas di lokasi kejadian akibat luka di tubuhnya.

Baca Juga: Tradisi Unik Jelang Ramadhan, Ratusan Warga Boyolali Cuci Karpet Masjid di Kali Talang

Menanggapi peristiwa ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hari dan waspada saat melintasi perlintasan kereta api.

Imbauan ini berdasarkan data Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang dimulai berlaku pada 1 Februari 2025.

Dari data itu menunjukkan adanya peningkatan kecepatan kereta api hingga 120km/jam di beberapa lintasan.