Memutuskan hubungan berarti berisiko kehilangan akses ke lingkungan tersebut.
Beberapa pria takut akan dampak sosial dari perpisahan, terutama jika mereka memiliki banyak teman bersama atau aktivitas yang sering dilakukan bersama.
Namun, bertahan dalam hubungan hanya demi kenyamanan sosial bukanlah keputusan yang bijak.
Jika hubungan itu sudah tidak sehat, lebih baik menghadapinya dengan dewasa dan tetap menjaga hubungan baik dengan teman-teman yang benar-benar peduli padamu.
Jika keluarga dan teman-temanmu menyukai pasanganmu, maka mengakhiri hubungan bisa terasa semakin sulit.
Mungkin mereka menganggap pasanganmu sebagai orang yang sempurna dan mendorongmu untuk bertahan, atau mungkin kamu sendiri merasa berat untuk kehilangan kedekatan dengan keluarganya.
Namun, keputusan untuk tetap dalam suatu hubungan harus berdasarkan perasaanmu sendiri, bukan karena tekanan dari orang lain.
Jika kamu bertahan hanya untuk menyenangkan orang lain, maka pada akhirnya kamu yang akan menderita.
Pria baik sering kali mengalami dilema dalam mengakhiri hubungan yang tidak lagi membuat mereka bahagia.
Mereka takut menyakiti pasangan, tidak ingin kehilangan kenyamanan, atau merasa terikat dengan masa lalu.
Namun, bertahan dalam hubungan yang tidak membahagiakan hanya akan menyakiti kedua belah pihak dalam jangka panjang.
Jika kamu berada dalam situasi ini, tanyakan pada dirimu sendiri: Apakah bertahan adalah keputusan terbaik untuk kebahagiaan jangka panjangmu? Jika jawabannya tidak, maka sudah saatnya untuk mengambil langkah yang tepat dan melangkah maju.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com