Semakin mirip penilaian skor dari orang lain terlepas dari jenis tes spesifik yang diikuti, semakin dapat pula membuat kita percaya dan memvalidasi hasilnya.
Hal ini dikarenakan terkadang orang lain dapat menilai kepribadian kita, karena mereka melihatnya dalam konteks luas di mana sebagai individu seseorang akan selalu terhubung dengan manusia lainnya.
Sementara timbulnya ketidakkonsistenan yang terjadi dalam hasil tes kepribadian, bisa terjadi karena mengikuti suasana hati dan keyakinan setiap orang yang dapat berubah atau teralihkan setiap waktu, terutama ketika tes kepribadian dilakukan.
Jadi kesimpulannya, mengikuti tes kepribadian secara spesifik lebih dari satu kali atau yang tersedia secara online seperti MBTI dan bentuk tes lainnya, mungkin bisa membantu kita dalam merefleksikan diri.
Namun perlu digarisbawahi untuk tidak menjadikannya sebagai hasil yang mutlak karena keakuratan tes tersebut juga dipengaruhi dari seberapa jujur diri kita saat menjawab segala bentuk pertanyaan sewaktu tes berlangsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Psychology Today