Miris, Nenek di Boyolali Diamuk Massa hingga Berlumuran Darah Usai Terciduk Curi Bawang Rp90 Ribu

Viral nenek di Boyolali diamuk massa usai terciduk curi bawang.

INDOZONE.ID - Hidup di era sekarang memang begitu kerasnya. Salah langkah sedikit aja, bisa jadi sasaran emosi orang banyak. Tapi yang bikin miris, rasa kemanusiaan juga seolah ikut-ikutan hilang.

Hal tersebut tampaknya dialami oleh seorang wanita paruh baya di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Dia dihajar massa setelah ketahuan mencuri dua kilogram bawang putih seharga Rp90 ribu pada Rabu (7/5/2025).

Baca Juga: Viral Pria Asal Tegal Berhasil Ubah Suku Cadang Bekas Mobil Dan Motor Tua Jadi Replikas Robot

Dalam video yang beredar, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo, kondisi nenek itu bikin banyak orang nggak tega. Wajahnya penuh luka dan darah mengalir di jilbab dan bajunya, bahkan lantai pasar tempatnya diamankan pun ikut berlumuran darah.

Video itu langsung viral dan ramai dibahas di media sosial. Banyak yang protes soal cara warga menangani kejadian tersebut. Nggak sedikit juga yang mengkritik tindakan main hakim sendiri yang tidak manusiawi.

Komentar netizen pun terbagi, ada yang geram karena kasus pencurian, tapi nggak sedikit juga yang ngerasa cara memperlakukan si nenek sudah kelewat batas.

Mencuri memang bukan hal yang bisa dibenarkan, tapi menghukum seseorang dengan kekerasan juga bukan jalan yang benar.

Baca Juga: Kebun Binatang Taronga di Sydney Hadirkan Nuansa Khas Indonesia

Kalau memang terbukti salah, baiknya warga sekitar langsung membawa ke pihak berwajib. Atau kalau ternyata nenek tersebut hidup dalam kondisi serba kekurangan, mungkin lebih tepat dilaporkan ke Dinas Sosial atau pihak yang berwenang.

Kejadian ini seharusnya bisa jadi bahan refleksi untuk kita semua. Bukan hanya soal hukum dan keadilan, tapi juga soal nurani.

Jangan sampai kita menjadi manusia yang lebih gampang ngerasa benar saat marah, daripada mikir dulu pakai hati. Karena kadang, yang dibutuhin bukan cuma aturan, tapi juga empati.

Penulis: Eliani Kusnedi