Para helai-helai insan berselimut penuh lara
Dipenuhi nuansa hima yang begitu terlena
Penghujung tahun menjadi terbisan duka pada zamin negara
Ranahan tandang berganar penuh air mata
Benjana menelan hati
Nyenyat langkah kaki tak kan terhenti
Harsa lepas itu hanyalah khayalan sesekali
Derai harapan sudah cukup goyah saat ini
Oleh: Fiane, Rezy, Vonny, Lia,
Jiwa-jiwa berteriak tanpa permisi
Mengetuk pintu hati
Mencari kunci tanpa terbagi
Mengais asa membuka tabir
"Apakah kau sudah bisa melihatku?" tanyamu
"Tidak, aku tak ingin seperti itu," jawabku
Kau mengangguk mencoba mengerti
Isi hatiku bagai pelangi
Berilah aku sedikit kelegaan berbagi
Datanglah dan kabari hatiku yang sepi
Kau pun pergi membawa sekeping hati yang kuberi
Tak ada lagi kata kembali
Aku tak ingat lagi tentang pelangi
Yang ada kini gelap menyelimuti awan
Seolah tak ingin ada warna dalam hidup
Aku coba berlari dari jatuhnya sang hujan
Kini menyepi di antara rindang pohon namun tetap saja dingin menusuk kalbu
Pergilah
Aku ingin sendirian
Dimakan usia dan waktu
Hitam putih kehidupan tak bertuan
Dalam kegelapan meraba jalan
Akankah kita sampai ke tujuan
Bila petunjuk pun tak kautinggalkan
Atau cukup berhenti di persimpangan
Berpisah hingga tak ada lagi jalinan
Terpaku diriku di persimpangan
Tiada jalan yang bisa kupilih
Membisu dalam keheningan malam
Sembilu luka tergores dalam kalbu
Pada akhirnya
Kupaksa kaki melangkah menjauh darimu
Perpisahan tak terelakkan lagi
Jalan yang kita tempuh sudah berbeda
Namun
Kuyakin Tuhan kan tuntun sukma ini
Rasakan bahagia walau tanpamu
Tanpamu meski dia yang kau pilih
Bukan aku tapi dia
Aku akan pergi menjauh
Melepasmu dalam senja
Biar bintang tuntun jiwaku melangkah
Menuju asa yang baru
Oleh: Andi, Rima, Salsa, Annisa
Langit kejora bersinar dalam kandungan alam semesta
Seolah angan hirap entah di mana
Dalam lingkup yang membuatnya kehilangan pedoman atma
Karena itu semua telah raib terhalang oleh anindita
Hilang menjauh angan-angan semenjak raganya dalam nestapa
Takdir atmaku juga tak mampu menggapai bagaskara untuk mengadu pada nabastala
Kian genggaman terkikis nan gata terhempas serayu rodra
Menjauh bersembunyi di balik kejamnya angan buana yang penuh akara
Seakan payoda shyam menertawakan jejak angan tak terlaksana
Menggulirkan rasa lokawigna yang membuat kedenkian menjadi baka
Serta takdir menghanyutkan diri dalam ribuan nestapa
Sebuah ancala sudut kediamanku sebab duniawi tak lagi memberi afsun baswara
Semangatku tak akan hirap demi menggapai cita-cita
Sisipkan doa nan usaha belungsangkan anca
Kesabaran tanpa lelah adalah adorasi yang saling merapahkan dunia
Harapan bayangan rajaswala hasra namun seolah kenyataan berbelok arah pada kefanaan sang buana
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: