Kebiasaan merasa harus selalu benar bisa merusak komunikasi dan menutup kesempatan untuk tumbuh bersama. Hubungan seharusnya menjadi tempat saling belajar dan memahami, bukan ajang mempertahankan ego.
Wajar jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang pasangan, tapi jika keinginan itu berubah menjadi kebutuhan untuk tahu segalanya hingga hal terkecil sekalipun, hal tersebut bisa menjadi tanda terlalu mengontrol dalam hubungan.
Rasa tidak percaya yang dibungkus dalih “ingin tahu” bisa membuat pasangan merasa diawasi, bukan dicintai. Menghargai ruang pribadi dan mempercayai pasangan justru akan memperkuat hubungan.
Tanda lain dari ciri-ciri dominan dalam hubungan adalah ketika kamu merasa pasangan hanya mencintaimu jika mereka selalu mengalah dan mengikuti semua permintaanmu.
Hubungan yang sehat seharusnya tidak bergantung pada seberapa sering seseorang berkata “iya” padamu, tapi pada seberapa besar keduanya bisa menjadi diri sendiri tanpa takut ditolak.
Jika kamu merasa tenang hanya saat pasangan menurut, bisa jadi kamu sedang menjalani hubungan yang tidak seimbang.
Cara mengenali perilaku dominan dalam hubungan bisa dimulai dari kejujuran terhadap diri sendiri. Menjadi dominan bukan berarti kamu orang jahat, tapi hal tersebut muncul karena luka emosional atau rasa takut kehilangan. Tapi jika dominasi terus dibiarkan, hubungan bisa kehilangan kebersamaan dan berubah menjadi hubungan satu arah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com