Ilustrasi korban bully. (Pexels/Pixabay)
Banyak anak-anak menjadi korban bullying, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat dia bermain. Tapi jangan pasrah dengan keadaan, ada cara ampuh menghadapi si tukang bully.
Orang-orang yang senang melakukan tindakan bullying selalu menemukan cara untuk menyakiti korbannya, baik melalui verbal atau secara fisik. Karena itu, tak hanya bisa dihindari, ajarkan anak untuk melakukan hal ini saat menghadapi si tukang bully. Simak ulasannya dilansir dari Verywellfamily, Senin (2/3/2020).
Para tukang bully mencari korban yang menunjukkan rasa tidak aman, takut, gugup, dan rendah diri. Mereka bisa melihatnya dari bagaimana korban merespons, apakah sambil menunduk atau berdiri tegak, dan apakah suaranya lemah atau tegas. Karena itu, ajarkan anak untuk menghadapinya dengan rasa percaya diri.
Ajarkan anak untuk melakukan kontak mata dengan si tukang bully. Kontak mata bisa mengirimkan pesan non verbal yang menunjukkan rasa percaya diri. Biasanya, tukang bully akan mundur jika korbannya terlihat punya kekuatan dan percaya diri.
Ajarkan anak untuk bersikap asertif atau mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan dirasakan kepada orang lain. Ketika seseorang menyuruhnya untuk melakukan hal yang tidak dia sukai, dia bisa mengatakan "tidak". Kemampuan semacam ini dapat membuat pelaku bully mundur.
Tukang bully mencari korban yang sering menyendiri dan tidak punya teman. Mereka cenderung tidak mau mem-bully orang yang memiliki kelompok teman. Bahkan hanya punya satu teman penting bisa mengurangi kemungkinan jadi korban bully.
Menunjukkan harga diri membuat tukang bully berpikir untuk melakukannya. Anak-anak dengan harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi bisa membantu mereka terhindar sebagai korban bullying.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: