Kategori Berita
Media Network
Selasa, 12 MEI 2020 • 09:33 WIB

Misteri Kematian Efendi Pasaribu, ABK Asal Tapteng yang Meninggal di Korea Selatan

Ibu almarhum Efendi Pasaribu, ABK Long Xing 629, yang meninggal di Korea Selatan, saat memengang foto anaknya sebelum dikebumikan Senin (11/5/2020) di TPU Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. (ANTARA/HO)

Beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhir, Efendi Pasaribu (21) masih sempat berkomunikasi dengan ibunya Kelentina Silaban melalui video call.

Saat itu, ibunya menanyakan kenapa wajah anaknya itu membengkak. Anaknya itu menjawab lagi sakit dan meminta ibunya jangan menangis. 

“Saya sempat tanya kenapa wajahnya bengkak. Lalu dijawabnya, ia lagi sakit. 'Mamak jangan nangis ya mak.' Itulah pesan anakku itu kepada ku," kata Kelentina, seperti dikutip Antara, Senin (11/5).

Dua hari kemudian, anaknya kembali menghubunginya lewat video call seraya menyatakan hendak mengurus surat-surat di kantor agar bisa pulang ke Indonesia.

“Kujawab iya nak, uruslah surat-suratnya biar berobat di kampung saja kita. Kemudian hari Minggu, dia menelpon lagi, dan itulah telepon terakhir darinya, karena besoknya ku telepon sudah manajernya yang menjawab dan menyampaikan kabar duka itu,” ungkapnya sembari menangis.

Efendi Pasaribu merupakan salah satu jenazah ABK WNI yang bekerja di Kapal Long Xing 629. Dia sudah bekerja di kapal itu sekitar 1 tahun 2 bulan. Jenazahnya dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Pahieme II, Kecamatan Sorkam Barat, Tapanuli Tengah, sekira pukul 03.00 WIB, Senin (11/5/2020). Jenazahnya sudah dimakamkan di TPU Sorkam, Senin (11/5) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menteri Luar Negeri Retno dalam konferensi pers virtual pada Minggu (10/5) di Jakarta mengatakan, jenazah EP (Efendi Pasaribu) turut dipulangkan bersama dengan 14 ABK WNI lainnya dari kapal Long Xing 629 dari Korsel pada Jumat lalu.

Retno menjelaskan, Efendi Pasaribu meninggal dunia di Busan, Korea Selatan. Sebelumnya dia mengeluhkan sesak napas dan batuk berdarah, sempat dirawat di rumah sakit Busan sebelum meninggal dunia. 

Korban Efendi Pasaribu dinyatakan menderita pneumonia. Sedangkan tiga ABK WNI lainnya dari kapal Long Xing 629 juga meninggal dunia, jenazah mereka dilarung di Samudera Pasifik.

Efendi Pasaribu bekerja di kapal tersebut melalui agen. Sebelumnya, dia mengikuti pendidikan di Jakarta kurang lebih 4 bulan. Menurut abangnya, Tulus Pasaribu, Efendi dikenal tidak banyak bicara, namun selalu berpikir dan bertindak dewasa.

“Waktu kami berkomunikasi lewat video call tanggal 26 April 2020, adik saya mengalami sesak nafas, dan saya lihat wajahnya bengkak. Bahkan ia sempat menceritakan, beberapa kawannya ada yang sakit bulan Desember 2019 lalu. Dan pada bulan Januari dan bulan Maret, tiga orang temannya dibuang ke laut. Jadi adik saya itu pun bisa mendarat karena menumpang kapal lain,” bebernya.

Menurut ayah Efendi Pasaribu, Hasurungan Pasaribu, terakhir anaknya itu memberi kabar kepada mereka pada tanggal 26 April 2020 yang lalu. Keluarga sangat terkejut begitu mengetahui anaknya itu meninggal. 

Hasudungan berharap agar kasus ini harus diusut dulu sampai tuntas, apa yang terjadi sama anak saya dan kawan-kawannya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Misteri Kematian Efendi Pasaribu, ABK Asal Tapteng yang Meninggal di Korea Selatan

Link berhasil disalin!