Kategori Berita
Media Network
Rabu, 01 SEPTEMBER 2021 • 12:46 WIB

Mengenal Fenomena Hari Tanpa Bayangan Matahari

Ilustrasi hari tanpa bayangan (photo/pixabay/Hamsterfreund)

Secara geografis Indonesia terletak pada garis khatulistiwa sehingga akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan.

Hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setiap tahun, yakni pada Maret hingga April dan September sampai Oktober.

Sebenarnya, apa itu hari tanpa bayangan? Apa penyebab hari tanpa bayangan dan bagaimana dampak dari fenomena tersebut? Simak rangkuman Indozone berikut ini.

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?

Ilustrasi hari tanpa bayangan (ANTARA FOTO/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena ketika matahari berada tepat pada posisi tertinggi di langit.

Saat itu, posisi matahari terletak di titik zenit angkasa, tepat di bawah kepala pengamat di bumi.

Hal inilah yang membuat bayangan benda terlihat 'menghilang' padahal sebenarnya bayangan bertumpuk pada benda itu sendiri.

Fenomena hari tanpa bayangan disebut juga dengan peristiwa kulminasi, transit, atau istiwa'.

Mengapa Terjadi Hari Tanpa Bayangan?

Ilustrasi fenomena hari tanpa bayangan (photo/pixabay/PIRO4D)

Hari tanpa bayangan matahari terjadi karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi bumi saat mengelilingi matahari.

Sehingga bentuk lintasan bumi ketika mengitari matahari tidaklah bulat, melainkan elips atau bundar lonjong.

Akibatnya, bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat.

Kondisi ini akan membuat posisi matahari dan bumi terus berubah sepanjang tahun.

Dampak Hari Tanpa Bayangan

Ilustrasi dampak hari tanpa bayangan (photo/pixabay/alohamalakhov)

Fenomena hari tanpa bayangan ternyata menimbulkan sejumlah dampak yang dapat dirasakan di bumi.

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyatakan dampak terjadinya hari tanpa bayangan adalah sebagai berikut:

1. Bayangan menghilang

Dampak hari tanpa bayangan yang paling utama adalah hilangnya bayangan benda yang berdiri tegak dan berbentuk lurus.

Saat matahari berada tepat di atas kepala, terutama pada wilayah khatulistiwa, maka bayangan benda dan orang akan tampak 'menghilang'.

2. Suhu meningkat

Hari tanpa bayangan menyebabkan suhu udara di bumi terasa lebih panas daripada biasanya.

Bahkan pada siang hari, suhu bisa lebih dari 35 derajat celcius dan bertahan beberapa hari berikutnya.

Suhu yang meningkat ini akan disertai dengan penurunan kelembapan udara hingga kurang dari 40 persen.

3. Sinyal satelit terganggu

Gangguan sinyal satelit atau sering disebut sun outage, juga menjadi salah satu dampak fenomena hari tanpa bayangan.

Gangguan ini terjadi karena gelombang sinyal dari satelit ke penerima sinyal terhambat oleh gelombang sinar Matahari. 

Akibatnya, alat-alat komunikasi seperti ponsel dan televisi yang menggunakan layanan satelit geostasioner, tidak berfungsi selama 10 sampai 30 menit.

4. Perubahan musim

Pada dasarnya, fenomena hari tanpa bayangan merupakan penanda terjadinya perubahan musim.

Di Indonesia, ketika terjadi hari tanpa bayangan, maka musim kemarau akan berganti menjadi musim hujan atau sebaliknya.

Begitu pula negara lain dengan empat musim, ketika terjadi hari tanpa bayangan maka akan mengalami perubahan musim.

5. Gangguan sinyal radio dan GPS

Dampak hari tanpa bayangan lainnya yaitu timbulnya gangguan sinyal radio dan GPS.

Karena ketika fenomena ini berlangsung, terjadi proses ionisasi pada wilayah khatulistiwa, sehingga lapisan ionosfer atau plasma mengalami penebalan.

Akibatnya gelombang radio dan GPS yang melewati lapisan tersebut menjadi terganggu.


Demikianlah penjelasan mengenai hari tanpa bayangan beserta penyebab dan dampaknya. Semoga bermanfaat!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mengenal Fenomena Hari Tanpa Bayangan Matahari

Link berhasil disalin!