Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Nicke Widyawati (Instagram/nicke_widyawati)
Siapa sangka Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Nicke Widyawati dulunya hanya seorang karyawan bank biasa. Wanita kelahiran 25 Desember 1967 tersebut, melewati perjalanan panjang hingga berhasil menjadi Dirut dan masuk sebagai The Most Powerful Women In The World 2021 versi Majalah Fortune.
Wanita dengan segudang prestasi tersebut bercerita, semua keberhasilan yang ia raih hari ini merupakan buah dari kerja kerasnya bertahun-tahun lalu.
Baca juga: Sosok DJ Katty Butterfly, Food Vlogger yang Sering Tampil Pakai Daster di Videonya
"Semuanya dimulai dari bawah, dari nol," ujar Nicke, mengawali kisahnya dalam Muda Podcast series bertajuk "Teh Nicke dan Tekad Kerasnya Memajukan Energi Dalam Negeri", yang dilihat Indozone di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (7/1/2022).
Nicke menuturkan ia hanya dibesarkan oleh sosok orang tua tunggal. Ibunya bekerja keras seorang diri hingga ia berhasil kuliah di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bahkan saat menjadi mahasiswi, yaitu di umur 21 tahun, ia nyambi kerja sebagai pegawai sebuah bank di Bandung.
"Itu pengalaman yang menarik. Saya bisa mengambil kedua peluang itu (kuliah sambil bekerja), dan Alhamdulillah, setelah kerja, kuliah saya malah lebih lancar," bebernya.
Setelah lulus, Nicke meninggalkan dunia perbankan dan memilih dunia industri dan kontruksi, yang menjadi passion-nya. Ia pun kemudian bekerja di PT Rekayasa Industri (Rekin).
"Di situ saya menyadari bahwa, untuk memajukan industri dalam negeri, maka kita harus meningkatkan kemampuan engineering, mendisain," terang Nicke.
Setelah itu, Nicke mendapat pekerjaan dan terus berpindah-pindah mengikuti arus karirnya. Dari menjabat sebagai Direktur Utama PT Mega Eltra, Direktur Pengadaan Strategis 1 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina, merangkap Plt. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur, hingga akhirnya menjadi Dirut.
"Saya mengalami pekerjaan di sisi hulu dan hilir. Saya memahami betul, apa sebetulnya yang diperlukan, yaitu keberpihakan dari owner, dari stakeholder utama agar industri dalam negeri ini meningkat," terangnya.
Kerja keras dan semangat itulah yang dibawa Nicke ke Pertamina. Di sana, ia membentuk organisasi khusus yang menangani Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hasilnya, pencapaian TKDN Pertamina meningkat.
Di bawah kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil melewati tantangan triple shock, yakni jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar dan tekanan nilai tukar yang dialami perusahaan itu selama pandemi tahun 2020. Karena itulah, Majalah Fortune menempatkannya di peringkat 17 dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia.
Tak hanya itu, baru-baru ini Nicke juga berhasil mengantarkan Pertamina menjadi Badan Publik INFORMATIF Kategori BUMN dalam ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2021 yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat Republika Indonesia.
Nicke menyebut penghargaan yang diterimanya tersebut merupakan momen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi negeri.
“Bagi saya, penghargaan ini menjadi momen untuk terus berkolaborasi memberikan yang terbaik untuk negeri melalui keterbukaan informasi.”
Kini nama Nicke semakin dikenal, amanah yang dipangkunya pun semakin banyak. Ia baru saja terpilih sebagai Chair of Energy, Sustainability, and Climate Task Force di B20, yang merupakan outreach group dari Group of Twenty atau G20 yang merupakan forum multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan berkembang dari seluruh dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: