Ilustrasi sosial media. (Freepik)
Sosial media saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi banyak orang, entah itu untuk usaha atau hanya sekedar hiburan. Namun, saat ini banyak dari kita menggunakan sosial media secara berlebihan.
Dari bangun tidur sampai tidur kembali, hari-hari dipenuhi dengan media sosial. Bahkan saat membuka media sosial kita jadi lupa waktu.
Bagi sebagian orang, media sosial telah berubah menjadi roller coaster emosional perbandingan, kesempurnaan, dan opini.
Dilansir Health Essentials, terapis kesehatan perilaku Jane Pernotto Ehrman, MEd, RCHES, ACHT membahas tanda-tanda seseorang harus istirahat dari media sosial.
Baca juga: Rayakan Nyepi, Ade Rai Pamit Tak Buka Hp dan Main Sosial Media
Berikut ini tanda-tandanya:
Dari politik hingga oversharing, kamu mendapati diri kamu marah atau kesal dengan apa yang dilihat di timeline. Mungkin kamu stres dengan apa yang kamu lihat karena kamu melakukan pengguliran terlalu jauh.
Bisakah kamu melewati pertemuan atau perjalanan ke toko kelontong tanpa mengalami kecemasan karena berpisah dari media sosial? Jika hal tersebut kamu alami, itu tanda kalau kamu harus istirahat dari media sosial.
Satu studi menemukan bahwa orang berinteraksi dengan smartphone mereka sebanyak 2.617 kali sehari. Itu artinya orang menghabiskan banyak waktu di media sosial.
Menjadi aktif atau bahkan memiliki akun bukanlah suatu kewajiban. Platform media sosial dirancang agar menyenangkan, interaktif, dan cara bagi orang-orang untuk terhubung. Jika kehilangan kilau dan kegembiraannya, mungkin ada baiknya untuk menjauh.
Sering dikatakan bahwa media sosial adalah sorotan kehidupan orang-orang, tetapi seharusnya tidak membuat kamu merasa tidak mampu atau tidak puas dengan hidup kamu sendiri. Jika media sosial membuat kamu tidak berhenti membandingkan sebaiknya istirahat dari media sosial.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: