Kategori Berita
Media Network
Rabu, 12 OKTOBER 2022 • 22:00 WIB

Gerakan #BijakBerplastik Berdampak Positif Bagi Lingkungan, Turunkan Jumlah Sampah di TPA

Ilustrasi sampah. (FREEPIK/frimufilms)

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat, salah satunya sampah plastik.

Sampah plastik jika tidak dikelola dengan baik dapat merusak lingkungan, apalagi jika mencemari air laut.

Alasan tersebut membuat Danone-AQUA membuat Gerakan #BijakBerplastik untuk mendukung program Pemerintah mencapai target pengurangan jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan sebesar 70% di tahun 2025.

Baca juga: Jumlah Sampah Plastik di Indonesia Makin Meningkat, Ini Saran KLKH

Dalam kurun waktu 4 tahun, Gerakan #BijakBerplastik telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan maupun perubahan gaya hidup masyarakat.

Untuk itu, Danone-AQUA menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) melakukan studi secara independen untuk menganalisa dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial terhadap gerakan ini.

“Gerakan #BijakBerplastik menjadi komitmen perusahaan untuk  mengimplementasikan praktik Ekonomi Sirkular dalam operasional perusahaan dan pengelolaan sampah kemasan paska konsumsi secara berkelanjutan," kata  Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia.

Sementara itu, Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc., Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga menjelaskan bahwa jika pengelolaan smapah plastik aktif dilakukan semua pihak, dia yakin target pemerintah akan tercapai.

"Tidak hanya itu, pengelolaan sampah plastik yang baik juga dapat memberikan nilai tambah dengan pendekatan Ekonomi Sirkular," tambahnya.

Hasil dari studi terkait Gerakan #BijakBerplastik, ditemukan beberapa dampak, seperti dampak terhadap lingkungan, ekonomi hingga sosial.

Baca juga: Katanya Cinta Alam, Pendaki di Gunung Merbabu Kok Tinggalkan Banyak Sampah Plastik?

Dampak bagi lingkungan ialah jumlah sampah yang didaur ulang menjadi 17% lebih banyak, sehingga menurunkan jumlah sampah yang tetap berada di TPA sebesar 14% dan mengurangi volume sampah yang berakhir di ekosistem laut.

Sementara dampak ekonomi, meningkatkan nilai ekonomi mencapai  Rp1,22 triliun selama periode 2018 hingga 2021. Dampak ini setara dengan biaya modal pembangunan sekitar 2.225 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dan pemberian bantuan edukasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 453.000 siswa SD di seluruh Indonesia.

Dampak bagi sosial sendiri, sembilan dari 10 partisipan #BijakBerplastik merasakan dampak ekonomi dari adanya berbagai program #BijakBerplasti.

Gerakan #BijakBerplastik juga terus mendapat dukungan positif dari para pemangku kepentingan, di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) sebagai salah satu mitra lembaga yang ikut menjadi pencetus program Inclusive Recycling Indonesia (IRI).

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Gerakan #BijakBerplastik Berdampak Positif Bagi Lingkungan, Turunkan Jumlah Sampah di TPA

Link berhasil disalin!