Ilustrasi bullying di tempat kerja (Freepik/freepik)
Head of Communication PT Unilever Indonesia, Kristy Nelwan mengungkap lapangan kerja di Indonesia bakal didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Sehingga sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bebas aksi bully.
Apalagi menurut “The Deloitte Global 2022 Gen-Z and Millennial Survey” yang melibatkan 14.808 Gen-Z dan 8.412 milenial yang tersebar di 46 negara, sebanyak 46% milenial dan Gen-Z di posisi senior memilih untuk menolak pekerjaan di lingkungan yang bertentangan dengan kode etik yang mereka pegang.
Selain itu, Gen-Z dan milenial juga sangat mementingkan mental health di tempat kerja. Hal ini terungkap dari hasil Survei ‘Millennials and Generation Z – Making Mental Health at Work a Priority’ oleh Deloitte terhadap 23.000 milenial and Gen-Z di 45 negara yang menunjukkan hampir setengah dari milenial dan 54% Gen-Z melaporkan diskriminasi di tempat kerja.
Laporan itu muncul dengan berbagai alasan, di antaranya ras, suku dan gender. Dimana hal ini sangat mempengaruhi kecemasan dan mental health mereka saat bekerja.
Karena itulah, Unilever Indonesia dan Komunitas Sudah Dong dengan bangga meluncurkan ‘E-booklet Anti Workplace Bullying.’
Peluncuran e-booklet ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional 2022 sekaligus mendorong terciptanya lingkungan kerja yang bebas aksi bully.
“Sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever Indonesia ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja. Berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT).”
Baca juga: Sering Terjadi Cyberbullying di Sosmed, Ini yang Harus Dilakukan agar Tak Jadi Korban
“Kami menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi, atau menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun,” ungkap Kristy dalam siaran pers yang diterima Indozone, Jumat (18/11/2022).
Ia juga mengungkap peluncuran e-booklet tersebut diharapkan dapat membantu individu maupun perusahaan untuk memahami, mengidentifikasi, hingga menindaklanjuti dan mencegah tindakan workplace bullying.
Perlu diketahui, workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan.
Jika dibiarkan, workplace bullying menjadi bentuk intoleransi dan diskriminasi yang membudaya, bahkan dinormalisasi di tempat kerja.
“Oleh karena itu, menyediakan lingkungan kerja dengan budaya yang positif termasuk bebas bullying dan diskriminasi adalah hal yang perlu diprioritaskan demi terwujudnya angkatan kerja masa depan yang lebih toleran dan inklusif,” tegas Kristy.
Sejalan dengan itu, Tantri Arihta Sitepu, Volunteer dari komunitas Sudah Dong menyebut tindakan bullying di tempat kerja dapat dicegah.
“Caranya dengan membangun relasi yang baik dengan rekan-rekan kantor, yang tentu saja membutuhkan personal effort sehingga kita paling tidak bisa mengetahui personal interest masing-masing; menggali prinsip personal satu sama lain melalui percakapan sehari-hari; tidak memaksakan prinsip personal kita pada orang lain; berkomunikasi dengan jelas tentang apa yang kita suka atau tidak suka dengan kata-kata yang santun; hingga memahami bahwa kita tidak mungkin bekerja sendiri,” bebernya.
Baca juga: Tips Mencegah Bullying pada Anak Biar Nggak Meninggalkan Trauma
“Dengan melakukan hal-hal tersebut, secara langsung kita sedang bertoleransi. Saat kita memahami apa yang menjadi batasan-batasan pribadi orang lain, maka respect pun terbangun. Akhirnya, diharapkan tidak ada bullying di antara rekan kerja di lingkungan kantor,” tambahnya.
Adapun melalui kolaborasi e-booklet berjudul “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”, Unilever Indonesia dan Sudah Dong menjabarkan pemahaman mengenai workplace bullying; cara mengidentifikasi tindakan workplace bullying; hal yang harus dilakukan saat menjadi korban maupun saksi workplace bullying; panduan bagi perusahaan untuk menegakkan komitmen anti-bullying di lingkungan kerja; hingga contoh best practice yang dapat dilakukan perusahaan dalam mencegah dan menindak tindakan workplace bullying.
Tidak hanya informasi satu arah, terdapat pula games interaktif yang dapat menjadi bahan evaluasi untuk melihat di mana posisi kita saat workplace bullying terjadi di sekitar kita.
E-booklet ini dapat diakses publik secara gratis melalui situs http://www.sudahdong.com/buku-panduan/ dan akan disebarluaskan ke berbagai pihak guna meningkatkan awareness dan menegakkan berbagai kebijakan yang konkret terkait workplace bullying.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: