Strategi Cerdik Brand Chanel, Dior, dan Hermes untuk Menarik Pelanggan High Class!

Toko baru Hermes di Tokyo, Jepang

INDOZONE.ID - Brand ternama seperti Chanel, Dior, dan Hermes tentu sudah tidak asing di telinga para pencinta fashion, terutama di kalangan sosialita high class.

Merek-merek ini dikenal dengan kualitas premium dan harga yang sangat tinggi, bahkan mencapai miliaran rupiah.

Namun, di balik kemewahan dan popularitasnya, ada strategi pemasaran unik brand mewah yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik, bahkan oleh pelanggan setianya.

Baca Juga: Cucu Pendiri Hermes Nicolas Puech Wariskan Rp172 Triliun ke Tukang Kebun Pribadinya

Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @doctor.incognito_99, seorang wanita membeberkan beberapa taktik yang dilakukan oleh Chanel, Dior, dan Hermes untuk meningkatkan penjualan mereka.

Menariknya, salah satu strategi utama mereka adalah menargetkan pelanggan dari kalangan menengah, bukan hanya para sosialita atau orang kaya.

Baca Juga: Cerita Sarwendah Jalani Operasi Plastik di Korea, Pindahkan Lemak Tubuh ke Wajah Biar Kencang

Mengapa Menargetkan Kalangan Menengah?

Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.

Menurut penjelasan dalam video tersebut, ada beberapa alasan mengapa brand-brand mewah ini memilih untuk mengincar pelanggan dari kalangan menengah.

Salah satu alasan utamanya adalah karena orang-orang dari kalangan ini sering kali merasa kurang percaya diri dengan apa yang mereka miliki.

Perasaan insecure ini mendorong mereka untuk rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar, bahkan mencapai miliaran rupiah, hanya untuk membeli produk dari merek-merek ternama ini.

 Baca Juga: 4 Rekomendasi Conditioner yang Bisa Mengatasi Rambut Rontok

Keinginan untuk Terlihat Kaya Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.

Wanita dalam video tersebut juga menjelaskan bahwa generasi muda saat ini, terutama milenial, cenderung lebih haus akan validasi sosial dibandingkan generasi sebelumnya, seperti generasi boomer.

Banyak milenial yang ingin terlihat kaya dan sukses di mata teman-teman dan lingkungannya. Mereka percaya bahwa dengan membeli produk dari brand mewah seperti Chanel, Dior, dan Hermes, mereka akan mendapatkan pengakuan sosial yang diidamkan.

Baca Juga: Skintific Rilis Produk Perfect Stay Velvet Matte Cushion, Minim Oksidasi

Kesenjangan Sosial yang Dimanfaatkan

Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.

Strategi pemasaran brand mewah ini juga didukung oleh fakta bahwa kalangan atas tidak ingin disamakan dengan kelas menengah atau bawah.

Dengan demikian, brand-brand mewah ini lebih memilih untuk fokus pada penjualan kepada kalangan menengah yang sangat membutuhkan validasi sosial.

Mereka melihat potensi besar di pasar ini dan memanfaatkan kebiasaan serta kebutuhan emosional pelanggan dari kalangan menengah untuk meningkatkan penjualan mereka.

Baca Juga: Titik Balik Nita: Single Parent yang Sukses Mendirikan Dua Salon Lewat Kursus Kecantikan

Promosi yang Menarik

Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.

Selain itu, Chanel, Dior, dan Hermes juga menggunakan berbagai strategi pemasaran yang menarik seperti iklan, propaganda, dan promosi digital.

Mereka berusaha menciptakan citra eksklusif dan mewah yang membuat produk mereka terlihat sangat menggiurkan bagi kalangan menengah yang ingin merasakan gaya hidup mewah.

Baca Juga: Pesona Kim Sa Rang, Cantik Awet Muda Bak ABG Meski Berusia Hampir 50 Tahun

Toko baru Hermes di Tokyo, Jepang

Strategi pemasaran Chanel, Dior, dan Hermes yang menargetkan kalangan menengah ini membuktikan bahwa brand-brand mewah tidak hanya mengandalkan kualitas produk dan harga tinggi untuk menarik pelanggan.

Mereka juga memanfaatkan kebutuhan emosional dan psikologis dari pelanggan mereka untuk menciptakan permintaan yang tinggi.

Dengan memahami dinamika pasar dan perilaku konsumen, mereka mampu mempertahankan posisi mereka sebagai pemimpin di industri fashion mewah.