Toko baru Hermes di Tokyo, Jepang
Baca Juga: Skintific Rilis Produk Perfect Stay Velvet Matte Cushion, Minim Oksidasi
Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.
Strategi pemasaran brand mewah ini juga didukung oleh fakta bahwa kalangan atas tidak ingin disamakan dengan kelas menengah atau bawah.
Dengan demikian, brand-brand mewah ini lebih memilih untuk fokus pada penjualan kepada kalangan menengah yang sangat membutuhkan validasi sosial.
Mereka melihat potensi besar di pasar ini dan memanfaatkan kebiasaan serta kebutuhan emosional pelanggan dari kalangan menengah untuk meningkatkan penjualan mereka.
Baca Juga: Titik Balik Nita: Single Parent yang Sukses Mendirikan Dua Salon Lewat Kursus Kecantikan
Ilustrasi Orang Pakai Barang Mewah.
Selain itu, Chanel, Dior, dan Hermes juga menggunakan berbagai strategi pemasaran yang menarik seperti iklan, propaganda, dan promosi digital.
Mereka berusaha menciptakan citra eksklusif dan mewah yang membuat produk mereka terlihat sangat menggiurkan bagi kalangan menengah yang ingin merasakan gaya hidup mewah.
Baca Juga: Pesona Kim Sa Rang, Cantik Awet Muda Bak ABG Meski Berusia Hampir 50 Tahun
Toko baru Hermes di Tokyo, Jepang
Strategi pemasaran Chanel, Dior, dan Hermes yang menargetkan kalangan menengah ini membuktikan bahwa brand-brand mewah tidak hanya mengandalkan kualitas produk dan harga tinggi untuk menarik pelanggan.
Mereka juga memanfaatkan kebutuhan emosional dan psikologis dari pelanggan mereka untuk menciptakan permintaan yang tinggi.
Dengan memahami dinamika pasar dan perilaku konsumen, mereka mampu mempertahankan posisi mereka sebagai pemimpin di industri fashion mewah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TikTok @doctor.incognito_99