INDOZONE.ID - Seperti yang kita ketahui, Indonesia pernah mengalami penjajahan selama berabad-abad, yang membuat bangsa ini harus berjuang keras sebelum akhirnya meraih kemerdekaan.
Berbagai organisasi nasional bermunculan, mewakili semangat perjuangan bangsa untuk merebut hak yang paling didambakan, yaitu kemerdekaan.
Dalam proses ini, perempuan sering kali diperlakukan secara tidak adil, dianggap sebagai lapisan masyarakat paling rendah, hingga sering kali di tindas bahkan dijadikan gundik.
Perlakuan tersebut mendorong kaum perempuan untuk bangkit dan memperjuangkan hak-hak mereka melalui pembentukan berbagai organisasi.
Namun, perjuangan organisasi perempuan saat itu tidaklah mudah. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh gerakan organisasi perempuan Indonesia sebelum kemerdekaan.
Sebelum adanya kongres pemuda tahun 1928, gerakan perempuan masih individual dan kedaerahan.
Baca Juga: Puspita Bahari: Pionir Pemberdayaan Perempuan Nelayan Indonesia
Hal ini menjadi tantangan bagi organisasi-organisasi perempuan yang berdiri pada masa itu karena kurangnya dukungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan.
Meskipun ada beberapa organisasi perempuan yang muncul, seperti Isteri Sedar dan Sarekat Rakyat Perempuan, terdapat fragmentasi dalam gerakan tersebut.
Berbagai organisasi memiliki fokus dan ideologi yang berbeda, sehingga menyulitkan untuk membangun solidaritas yang kuat di antara organisasi-organisasi yang ada.
Hal ini sering kali mengakibatkan kurangnya konsolidasi dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Buta huruf merupakan masalah signifikan yang dihadapi perempuan pada masa kolonial.
Banyak perempuan, terutama dari kalangan pribumi, tidak memiliki akses pendidikan formal, hingga menjadi tantangan besar untuk organisasi gerakan perempuan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemdikbud