Ddikarenakan topi yang berat dan membuat rambut gatal saat dipakai dengan waktu lama, orang Jepang mengembangkan motodori, yaitu gaya rambut yang di kuncir di atas kepala.
Ini merupakan bentuk awal dari chonmage.
Gaya rambut ini dibuat dengan mencukur bersih bagian rambut di atas kepala , sedangkan rambut belakang diikat membentuk simpul kecil.
Ketika masa Gekokujo perang terjadi dimana-mana, para samurai selalu mengenakan armor dan helm perang mereka.
Dengan model rambut seperti chonmage, samurai akan merasa nyaman saat mengenakan helm kepala.
Budaya chonmage mulai memudar setelah runtuhnya era samurai dan dimulainya periode modernisasi di Jepang.
Baca Juga: 5 Gaya Rambut Panjang Cewek ala Korea yang Lagi Hits
Pada tahun 1871, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan warga Jepang untuk memotong pendek rambut mereka dan mengenakan pakaian bergaya Barat, mengakhiri tradisi chonmage.
Hal ini menjadi bagian dari usaha untuk menghilangkan identitas feodal dan mempersiapkan Jepang menuju era modern.
Namun, tradisi ini tidak sepenuhnya menghilang. Dalam dunia sumo, chonmage tetap hidup sebagai warisan budaya.
Para pegulat sumo memakai gaya rambut ini sebagai simbol kehormatan dan semangat juang, mirip dengan nilai-nilai yang dianut para samurai.
Bahkan, jenis chonmage yang digunakan oleh pegulat sumo menunjukkan peringkat mereka di dalam hierarki olahraga tersebut.
Hal ini menjadikan sumo sebagai salah satu tempat di mana budaya chonmage masih dapat ditemukan hingga saat ini.
Selain di arena sumo, chonmage juga sering muncul dalam film dan drama yang mengangkat tema samurai.
Banner Z Creators Undip.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/@Alam Semenit