Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 07 SEPTEMBER 2019 • 13:25 WIB

Berikut Ini 7 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Anemia

Ilustrasi gejala anemia. (Pixabay/RobinHiggins)

Anemia sebuah kondisi di mana tubuh memiliki sel darah merah yang lebih rendah dibandingkan dengan jumlah sel darah putihnya. 

Umumnya, orang-orang yang berisiko anemia akan mengalami kelelahan hebat, lemah, kurang bersemangat hingga pusing serta mual. Anemia bisa terjadi ketika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin (HB). 

Ada beberapa jenis anemia yang berbeda, dengan jenis yang umum dijumpai adalah anemia defisiensi zat besi, yang mana terjadi karena kurangnya zat besi di dalam darah. Zat besi diperlukan sumsum tulang untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa adanya zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup bagi sel darah merah.

Anemia tidak boleh dianggap sepele, karena jika berlangsung lama bisa merusak jantung, otak, dan organ lain dalam tubuh. Lebih parahnya lagi, anemia dapat menyebabkan kematian.

Berikut ini faktor yang akan meningkatkan kamu terkena anemia:

1. Pola makan kurang vitamin tertentu

Makan makanan yang rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat secara menerus meningkatkan risiko anemia.

2. Gangguan usus

Memiliki gangguan usus yang mempengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil kamu (seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn) membuat kamu berisiko anemia. Operasi pengangkatan atau operasi untuk bagian-bagian dari usus kecil kamu di mana nutrisi diserap, dapat menyebabkan kekurangan gizi dan anemia.

3. Haid

Secara umum, perempuan yang belum mengalami menopause memiliki risiko lebih besar mengalami anemia defisiensi zat besi daripada laki-laki dan wanita pasca menopause. Itu karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.

4. Kehamilan

Jika kamu sedang hamil, kamu mengalami peningkatan risiko anemia kekurangan zat besi. Karena zat besi kamu harus membantu peningkatan volume darah kamu serta menjadi sumber hemoglobin untuk bayi kamu agar dapat tumbuh.

5. Kondisi kronis

Jika kamu memiliki kanker, ginjal atau gagal hati, kamu mungkin berisiko anemia karena penyakit kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah. 

6. Sejarah keluarga

Jika keluarga kamu memiliki sejarah dari anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit, kamu juga mungkin memiliki peningkatan risiko kondisi ini.

7 Faktor-faktor lain

Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Pengobatan anemia akan bergantung pada penyebabnya. Secara umum, jika penyebab anemia adalah penyakit kronis, pengobatan penyakit ini biasanya akan menangani anemia juga. 

Namun, di kasus seperti aplastic anemia , dimana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah, obat-obatan dan transfusi darah mungkin diperlukan untuk menangani anemia.

Bagi anemia karena defisiensi zat besi, yang terjadi karena hilangnya darah, dokter mungkin melakukan tes untuk menemukan di bagian mana darah yang hilang dan memberikan resep suplemen zat besi. Atau, dengan anemia karena defisiensi vitamin, pengobatan akan meliputi penggantian pola makan pasien dan mengkonsumsi suplemen makanan.

Meskipun banyak jenis anemia tidak dapat dicegah, namun memiliki pola makan yang sehat dapat membantu untuk menghindari kekurangan zat besi dan vitamin yang dapat mengarah ke kondisi anemia di masa depan. Pastikan untuk memiliki pola makan yang mengandung vitamin dan nutrisi yang penting, seperti zat besi, folat, vitamin B-12, dan juga vitamin C.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Berikut Ini 7 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Anemia

Link berhasil disalin!