Sebagian besar penjual jamu menyebut jamu cabe puyang sebagai jamu pegal linu. Artinya, jenis jamu ini untuk menghilangkan pegal-pegal di tubuh.
Jamu cabe puyang juga berkhasiat menghilangkan kesemutan, menurunkan demam, dan menghangatkan tubuh.
Bagi penderita anemia (kekurangan darah merah), jamu cabe puyang sangat baik dikonsumsi secara teratur karena di dalamnya mengandung zat besi yang tinggi.
Bahan dasar pembuatan jamu cabe puyang adalah cabe jawa dan rimpang lempuyang. Tambahan bahan baku lain di dalamnya sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya.
Adapun bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpang kunir, biji kedawung, keningar dan asam kawak.
Sebagai pemanis, biasanya digunakan campuran gula merah dan gula putih atau gula buatan dengan tambahan sedikit garam.
Salah satu jenis jamu tradisional Indonesia yang memiliki segudang khasiat untuk kesehatan adalah kudu laos.
Khasiat jamu kudu laos sendiri dipercaya mampu menurunkan tekanan darah, melancarkan sirkulasi darah, menghangatkan tubuh, meningkatkan nafsu makan, melancarkan haid, dan menyegarkan tubuh.
Bahan utama kudu laos meliputi buah mengkudu, rimpang laos, merica, asam kawak, bawang putih, cabe jamu, kedawung, garam secukupnya, gula jawa dan sedikit gula pasir.
Konsumsi jamu kudu laos secara rutin sangat baik untuk semua usia, dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
Jamu kunir asem atau disebut juga jamu 'adem-ademan' diracik langsung dari rempah pilihan, kunyit, asam jawa, gula merah, dan temulawak.
Karena dibuat dengan bahan-bahan alami itulah, jamu tradisional kunir asem bermanfaat untuk mencerahkan kulit, menyegarkan tubuh, dan melancarkan haid.
Namun, jenis jamu tradisional ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda, sehubungan dengan sifatnya memperlancar menstruasi.
Penggunaan bahan baku jamu kunir asem pada umumnya tergantung dari si pembuat jamu itu sendiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: