Marak APD Buatan Lokal, PB IDI: Harus Dikontrol agar Sesuai Standar

Pekerja membuat Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta, Rabu (1/4/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Dalam melawan virus corona, tentu kita tidak ingin garda-garda terdepan seperti tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 turut jadi korban. Oleh karenanya kualitas alat pelindung diri atau APD harus diperhatikan. 

Sejauh ini, banyak UMKM memproduksi sendiri APD lokal. Namun sayang, tidak bisa dipastikan apakah APD yang diproduksi itu aman digunakan oleh para tenaga kesehatan. 

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi mengatakan, seharusnya ada peran pemerintah dalam mengedukasi dan fungsi kontrol pada produsen APD agar produk yang dibuatnya sesuai standar keamanan dalam menangangi pasien virus corona. 

"Harus ada supervisi mengenai standar APD. Sudah disampaikan oleh Kemenkes, ada standar keamanan tersendiri untuk APD," ujarnya kepada Indozone, baru-baru ini. 

Di samping itu, dikutip dari laman farmalkes.kemkes.go.id, ada sejumlah standarisasi untuk APD yang aman digunakan para tenaga medis. Misalnya partisi lengkap mulai dari kacamata goggle, masker n95, baju coverall, face shield, hingga shoe cover. Bahan baku pembuatan APD pun harus bisa memfiltrasi asap, virus, bakteri hingga jamur. 

Dr Adib pun mengakui, kalau APD-APD buatan lokal yang kini tersebar pun cukup sulit dikontrol soal keamanannya. Oleh karena itu, demi keselamatan teman-teman yang di lapangan dalam penanganan Covid-19, pemerintah diharapkan bisa menerapkan fungsi kontrol terkait hal tersebut. 

"Kami di IDI juga ingin teman-teman di lapangan itu terproteksi," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Jelang Ramadan, Mufti Arab Saudi Imbau Warga Tarawih dan Salat Ied di Rumah
• 24 Dokter Indonesia Meninggal Akibat Virus Corona, IDI Bentuk Tim Audit
• Kepala Staf Presiden Nigeria Meninggal Akibat Virus Corona