Ilustrasi bayi baru lahir. (Pexels/Jonathan Borba)
Sebuah tim dokter bingung setelah menemukan bayi perempuan yang baru lahir memiliki kembarannya sendiri yang berada di dalam tubuhnya.
Fenomena langka ini hanya terlihat sekali dalam setiap 500.000 kelahiran.
Dilansir Daily Star, bayi itu lahir awal bulan ini di Assuta Medical Center di Ashdod, Israel, rumah sakit mengumumkan pada Selasa, 27 Juli.
Dokter mengatakan bahwa pemeriksaan dan USG pada tahap akhir kehamilan telah mengidentifikasi bahwa perut gadis itu membesar.
Dokter kemudian memeriksa bayi perempuan itu dan memastikan bahwa ada sesuatu di dalam perut bayi yang baru lahir itu, menurut laporan dari The Times of Israel.
Tim medis dengan cepat melakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk USG dan rontgen.
"Kami terkejut mengetahui bahwa itu adalah embrio," kata Omer Globus, direktur neonatologi di Assuta.
Sebuah tim dokter pusat medis melakukan operasi, akhirnya mengeluarkan dua kantung serupa dari perut gadis itu.
Globus menekankan bahwa sisa-sisa itu bukan embrio yang terbentuk sepenuhnya, melainkan embrio yang hanya berkembang sebagian.
Dokter dapat melihat beberapa tulang dan jantung, katanya.
Operasi itu berhasil dan gadis itu akan pulih sepenuhnya, kata dokter yang melakukan operasi.
Baik gadis itu maupun ibunya, yang memiliki tiga anak lainnya, telah dipulangkan.
Globus mengatakan ada sejumlah teori tentang bagaimana kasus seperti itu terjadi, salah satunya adalah bahwa kehamilan dimulai sebagai kembar tetapi kemudian salah satu embrio diserap oleh yang lain.
Fetus in fetu sering dimulai sebagai atau disebut juga kembar parasit.
Ini adalah saat satu kembar berhenti berkembang tetapi secara fisik melekat pada kembarannya yang lain.
Meskipun kembarannya yang kurang berkembang telah meninggal, ia akhirnya berbagi suplai darah dengan kembarannya yang melekat di dalam tubuhnya.
Menurut Healthline, Fetus in fetu adalah kembaran parasit yang sepenuhnya tertutup di dalam tubuh kembar yang sehat.
Itu bisa tidak ditemukan saat lahir dan bahkan ketika ditemukan, dianggap sebagai tumor.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: