Kategori Berita
Media Network
Minggu, 30 JANUARI 2022 • 17:10 WIB

Apakah Gemar Bicara Sendiri Termasuk Ciri Gangguan Mental?

Ilustrasi berbicara senidir (Pixabay/Koldunov)

Terkadang untuk membantu fokus, seseorang akan berbicara sendiri. Aktivitas bicara sendiri inipun pada dasarnya boleh-boleh saja dilakukan. 

Apalagi pada anak-anak, kebiasaan berbicara sendiri justru dapat membantu mereka untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berbahasa.

Namun, jika kebiasaan berbicara sendiri ini terjadi pada orang dewasa, sering kali ini dikaitkan dengan gangguan jiwa. 

Namun, apakah benar demikian?

Mengutip dari Medical News Today, para ahli mendefinisikan kegiatan berbicara sendiri sebagai self-talk yang pada umumnya cukup  normal dilakukan oleh segala usia. Bahkan self-talk disebutkan bermanfaat dalam beberapa keadaan.

Self–talk dianggap ekspresi verbal dari posisi internal atau keyakinan, yang berarti mengungkapkan perasaan batin, pikiran non-verbal, dan intuisi tentang situasi melalui pembicaraan. Orang yang melakukan self-tak juga hanya bermaksud mengarahkan ucapannya pada dirinya sendiri.

Manfaat self-talk

Self-talk juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya saat melakukan tugas dengan serangkaian instruksi, self-talk dapat meningkatkan kontrol atas diri, sehingga akan lebih konsentrasi. Bahkan self-talk juga dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.

Selain itu, sebuah studi dari Quarterly Journal of Experimental Psychology telah meneliti bagaimana self-talk mempengaruhi tugas pencarian visual. 

Hasilnya menunjukkan bahwa self-talk dapat dapat membantu seseorang menemukan barang lebih cepat. Misalnya saat mencari objek tertentu, seperti barang, pakaian atau kunci yang hilang.

Self-talk yang berbahaya

Self-talk yang perlu diwaspadai ialah ketika sudah mengarah kepada hal-hal yang tidak nyata. Contohnya seperti halusinasi.

Baca juga: Prilly Latuconsina Ngaku OCD Tapi Tak Mau Terapi, Bagaimana Dampaknya?
Selain itu, orang dengan kondisi yang memengaruhi psikis seperti skizofrenia juga mungkin mengalami kebiasaan berbicara sendiri. 

Hal ini lagi-lagi terjadi karena halusinasi, khsurenya halusinasi pendengaran. Dengan kata lain, mereka sering tidak berbicara kepada diri sendiri, tetapi membalas suara yang hanya dapat mereka dengar.

Jadi jika kamu mendengar suara atau mengalami halusinasi lain, sebaiknya segera cari bantuan profesional. 

Selain itu kebiasaan berbicara sendiri juga masuk dalam kategori tidak wajar jika sudah mengalami gejala-gejala berikut ini.

1. Ingin berhenti berbicara pada diri sendiri, tetapi tidak dapat menghentikan kebiasaan itu sendiri.

2. Merasa tertekan atau tidak nyaman berbicara dengan diri sendiri.

3. Mengalami bullying atau stigma lain karena berbicara kepada diri sendiri.

Jika kamu mengalami gejala di atas, maka segera periksakan diri ke psikolog. Mereka bisa memberikan beberapa saran terkait untuk membantu mengatasi masalah ini.

Kamu juga akan diminta mengikuti serangkaian tes yang dapat menilai apakah kebiasaan berbicara sendiri tersebut masih normal atau sudah mengarah ke gangguan jiwa.  
 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Apakah Gemar Bicara Sendiri Termasuk Ciri Gangguan Mental?

Link berhasil disalin!