Kanti Utami, ibu yang diduga menggorok 3 anaknya di Brebes. (Facebook Kanti Utami Mua)
Kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Kanti Utami (35 tahun) di Brebes, Jawa Tengah, Minggu (20/3/2022), menjadi bahan perbincangan hangat khalayak dalam tiga hari terakhir.
Dalam dunia psikologi, pembunuhan anak oleh ibu kandung seperti kasus Kanti Utami itu sering disebut dengan istilah 'maternal filicide'.
Menurut J.H. Resnick, yang menganalisis literatur psikiatrik dari maternal filicide, secara umum ada lima motif utama mengapa seorang ibu membunuh anaknya.
1. Altruistic filicide
Motif pertama adalah altruistic filicide, dimana seorang ibu membunuh anaknya karena cinta. Sang ibu percaya bahwa kematian akan menjadi hal terbaik bagi anak-anaknya.
"Misalnya, seorang ibu yang mau bunuh diri tidak menginginkan meninggalkan anaknya tanpa ibu dalam menghadapi dunia yang kejam ini; atau pada ibu yang mengalami psikotik mereka percaya bahwa apa yang dilakukannya guna menyelamatkan anaknya dari nasib yang lebih buruk dari kematian," kata Psikolog Irna Minauli kepada Indozone, dihubungi pada Selasa malam (22/3/2022).
2. Psikotik akut
Seorang ibu membunuh anaknya tanpa motif yang jelas.
"Misalnya, ia hanya sekedar mengikuti perintah halusinasinya untuk membunuh," jelas Direktur Minauli Consulting ini.
3. Fatal maltreatment
Motif Ini terjadi ketika kematian yang tidak diantisipasi sebelumnya, sebagai akibat kekerasan, pengabaian yang kumulatif, atau karena sindrom Munchausen by proxy dimana orang tua beranggapan anaknya sakit sehingga selalu diberikan obat-obatan.
4. Anak tidak Dikehendaki
Anak yang tidak dikehendaki kelahirannya, sehingga seorang ibu berpikir bahwa anaknya menjadi halangan baginya.
5. Balas dendam atau pelampiasan pada pasangannya
Ketika pasangan, dalam hal ini suami, pernah menyakiti atau tidak memberikan kasih sayang, seorang ibu bisa bertindak destruktif.
Adapun Kanti Utami sendiri, saat berada di dalam sel tahanan usai ditangkap pihak kepolisian, sempat mengucapkan kata-kata bahwa ia ingin disayang dan menyinggung soal suaminya yang sering menganggur.
"Saya pengen disayang, sama suami. Tapi suami saya sering nganggur. Saya gak sanggup kalau kontraknya habis nganggur lagi," katanya.
"Saya cuman mau tobat sebelum saya mati. Saya cuman mau menyelamatkan anak-anak. Dibuat mati aja, gak perlu merasain sedih. Mati biar gak sakit kayak saya dari kecil, gak ada yang tahu saya memendam puluhan tahun," ujarnya lagi.
Ibu di Brebes Gorok 3 Anak Kandung agar Tak Merasakan Kesedihan, Ini Wajahnya
Ibu yang Gorok Anaknya Diduga Depresi, Psikolog Ingatkan Tanda Mental Seseorang Terganggu
Mom Shaming Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Ibu, Yuk Lebih Empati!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: