BREAKING NEWS
|
SENIN, 23/06/2025
|
Ilustrasi makan sahur (Freepik/dua)
Sahur menjadi salah satu bagian penting dalam ibadah puasa. Selain merupakan sunnah Rasulullah SAW, makan sahur juga sebaiknya tidak dilewatkan sebab bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sahur merupakan bekal tubuh agar kuat berpuasa seharian. Tanpa sahur yang baik, seseorang mungkin akan mengalami kesulitan menjalani aktivitas karena asupan gizinya berkurang.
Baca juga: Benarkah Puasa Bisa Mematikan Sel Kanker? Ini Penjelasan Imiahnya
Terkait hal ini, setiap orang mungkin punya kebiasaan sahur yang berbeda. Ada yang makan sahurnya lebih cepat, yaitu beberapa jam sebelum imsak. Namun ada juga yang sahurnya sudah begitu dekat (mepet) imsak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam kampanye "Ramadhan Sehat" telah merekomendasikan waktu terbaik untuk makan sahur. Menurut WHO waktu yang paling baik ialah yang mendekati waktu imsak.
Alasannya agar tubuh punya waktu lebih lama untuk mencerna makanan selama sahur, sehingga rasa kenyang juga bertahan lebih lama.
"Makan sahur agak telat, sehingga kamu bisa kuat menjalani hari," tulis WHO, seperti dikutip dari situs resminya, Minggu (17/4/2022).
Meski demikian, perlu diingat bukan berarti kamu perlu makan sahur dengan terburu-buru karena mepet imsak. WHO juga menyarankan mengatur waktu yang sesuai sehingga makan sahur bisa selesai tepat saat imsak.
"Sahur cukup dengan makanan yang ringan. Hal ini berlaku terutama untuk kelompok khusus seperti, orang tua, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui, serta anak-anak yang memilih untuk berpuasa," ungkap WHO.
"Makanan sahur mencakup sayur, seporsi karbohidrat, sumber protein, dan buah sebagai sampingan," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber:
News 
Z Campus 
Arena 
Hiling 
Ekobiz 
Otogaz 
Tekingame 
Spotlight 
Lifestyle 
Fadami 
