Waspada, Omicron BA.4 dan BA.5 Makin Merebak! Ini Kelompok yang Paling Rentan Terinfeksi

Ilustrasi tes COVID-19 (Freepik/yalcinsonat1)

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mulai menginfeksi di sejumlah wilayah RI. Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saat ini sudah ada delapan kasus BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali dan DKI Jakarta.

Empat di antaranya merupakan kasus transmisi lokal, sedangkan sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Adapun dari delapan kasus tersebut, dua di antaranya terinfeksi BA.4. Sedangkan enam kasus lainnya terinfeksi subvarian Omicron BA.5.

Menanggapi hal itu, Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril blak-belakan menyebut subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lebih cepat menyebar dibandingkan BA.1 dan BA.2.

Baca juga: Siap-Siap! Menkes Prediksi Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 Pertengahan Juli 2022

Bahkan subvarian baru Omicro memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan yang dihasilkan vaksin maupun infeksi lainnya.

"Memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2. Tetapi tidak ada indikasi kesakitan yang lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.”

“Selain itu memiliki kemungkinan dia bisa menghindar, lolos dari perlindungan yang sudah ada pada seseorang yang sudah divaksinasi ataupun melalui kekebalan alamiah yang didapat,” ungkapnya.

Lantas, siapa saja yang mudah terinfeksi varian ini?

Dilansir dari podcast Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Senin (13/6), dr Adria Rusli, SpPK dari RSPI Sulianti Saroso menjelaskan bahwa ada beberapa kategori orang yang mudah terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Mereka adalah orang yang memiliki imunitas rendah hingga mengidap komorbid atau penyakit bawaan.

"Tentunya orangnya itu kalau gampang terinfeksi adalah orang-orang yang imunnya rendah, orang-orang yang punya komorbid, jadi mudah sekali untuk terkena karena dia imunitasnya rendah. Itu pada orang-orang pada usia tua, anak-anak, atau orang yang punya penyakit kronik, seperti itu," tutur dr. Adria.

Selain itu, dr Adria juga mengungkap mereka yang belum divaksin dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar akan lebih mudah terinfeksi dibandingkan mereka yang menerapkan dan sudah divaksin.

"Kemudian dari orangnya dia pernah vaksin atau tidak. Kemudian faktor lingkungannya tentunya tadi kan kebiasaan dia, pakai masker tidak, dia prokesnya gimana, dia jaga jarak tidak, cuci tangan tidak.”

“Kalau dia sudah rentan di usia tua, dia tidak pernah pakai masker juga, tidak pernah cuci tangan juga, pasti peluang terjadinya infeksi lebih tinggi dibandingkan orang yang menerapkan protokol kesehatan," bebernya. 
 

Arikel Menarik Lainnya

• Muncul Dugaan Adenovirus pada Vaksin AstraZeneca Jadi Penyebab Hepatitis, Cek Faktanya!
• Sindrom Langka yang Diidap Justin Bieber Akibat Vaksin COVID-19? Ini Kata Pakar IDI
• Bertambah! Infeksi BA.4 dan BA.5 di Indonesia Jadi 8 Kasus, Semua Pasien Sudah Divaksinasi