Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Johanna Geron/Pool)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus cacar monyet global tembus lebih dari 6.000 dan telah menyebar di 58 negara.
Dilansir Reuters, mengenai hal tersebut badan PBB akan mengadakan kembali pertemuan komite yang akan memberi saran untuk menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global atau tidak.
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, kemungkinan pertemuan akan dilakukan di tanggal 18 Juli atau bisa lebih cepat.
Baca juga: WHO Akan Mengganti Nama Virus Cacar Monyet, Ini Alasannya
Pada pertemuan sebelumnya pada 27 Juni, komite memutuskan bahwa wabah cacar monyet yang telah meningkat belum menjadi darurat kesehatan.
"Saya terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus di seluruh dunia," kata Tedros, seraya menambahkan bahwa kurangnya pengujian berarti kemungkinan ada lebih banyak kasus yang tidak dilaporkan.
Monkeypox, infeksi virus ringan yang menyebabkan gejala mirip flu dan lesi kulit, telah menyebar ke seluruh dunia sejak awal Mei.
Tingkat kematian dalam wabah sebelumnya di Afrika dari jenis yang saat ini menyebar adalah sekitar 1%, tetapi sejauh ini wabah ini tampaknya kurang mematikan di negara-negara non-endemik.
Inggris sendiri merupakan negara yang paling banyak melaporkan kasus cacar monyet. Pada Rabu (6/7/2022) sekitar 1.235 kasus dilaporkan di Inggris.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: