INDOZONE.ID - Polusi udara menjadi salah satu permasalahan besar dan jadi sorotan di Indonesia beberapa waktu belakangan ini. Pasalnya, dampak buruk polusi udara bisa berpengaruh pada kesehatan.
Dikutip dari laman Kemenkes, polusi tidak hanya berasal dari kendaraan bermotor saja, tapi juga dari asap pabrik. Permasalahan polusi udara, memiliki dampak signifikan terhadap kualitas udara yang kita hirup.
Penyebab Munculnya Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara Jakarta. (ANTARA/Galih Pradipta)
Sebagian besar penyebab munculnya polusi udara diciptakan oleh manusia, yaitu berupa emisi dari kendaraan dan pabrik, pesawat terbang, atau kaleng aerosol.
Baca Juga: Berpotensi Sebabkan Kematian, Pemerintah Diminta Petakan Level Polusi di DKI Jakarta
Selain itu, asap rokok juga dianggap sebagai polusi udara. Sumber polusi yang dihasilkan manusia ini disebut sebagai sumber antropogenik.
Sementara itu, polusi udara seperti asap dari kebakaran hutan atau abu gunung berapi terjadi secara alami, sehingga disebut sumber alami.
Polusi udara sering muncul sebagai awan yang membuat udara jadi keruh, yang disebut kabut asap atau smog.
Tercatat, ada lebih dari 99 persen penduduk hidup di wilayah di mana tingkat polusi udara melebihi indeks pedoman kualitas udara dari WHO. Tidak hanya itu, setiap tahunnya terjadi 4,2 juta kematian sebagai dampak buruk polusi udara.
Dampak Buruk Polusi Udara untuk Tubuh
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, polusi udara menyumbang sekitar 15-30 persen pada penyakit paru. Adapun beberapa dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan adalah:
1. Menimbulkan flek dan memicu serangan asma akibat paparan HC & Sox (Hidrocarbon dan Sulfur oksida).
2. Memicu terjadinya iritasi dan peradangan di mata.
3. Terjadinya iritasi di saluran nafas, akibat banyaknya paparan debu-debu kotor.
4. Membuat kulit jadi gatal dan bersisik.
5. Masuknya kandungan timbal di udara yang kotor, jika masuk ke dalam pernapasan anak bisa menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan perkembangan anak.
6. Dapat memicu kanker
Polusi Udara "Pangkas" Usia
Pemerintah diminta untuk memetakan level polusi udara di wilayah DKI Jakarta, karena bahayanya berpotensi menyebabkan kematian.
Akibat partikel debu di udara usia penduduk Indonesia rata-rata berkurang 1,2 tahun. Di lima kabupaten di Kalimantan dan Sumatera, penduduknya bahkan kehilangan 5,6 tahun tingkat harapan hidup.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Memburuk, Waspadai 10 Penyakit Ini Sebelum Terinfeksi
Ilmuwan mengklaim jika penyakit akibat polusi debu halus, menjadi ancaman yang lebih besar terhadap kesehatan manusia ketmbang HIV/AIDS.
Tips Cegah Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara. (Freepik)
Usai mengetahui dampak buruk polusi udara, ada sejumlah langkah yang bisa kalian lakukan untuk mencegah paparan polusi udara, seperti:
1. Mengurangi aktivitas di luar ruangan.
2. Menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
3. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
4. Hemat energi saat berkegiatan sehari-hari.
Warga yang mengalami gejala berkaitan dengan penyakit akibat dampak buruk polusi udara, diharapkan untuk segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Tindakan medis awal yang cepat, akan membantu dalam penanganan penyakit dan pemulihan lebih cepat. Sehingga bisa kembali beraktivitas secara normal tanpa hambatan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes