Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 09 SEPTEMBER 2023 • 07:15 WIB

Upaya Deteksi Dini dan Antisipasi, Kemenkumham Sumsesl Gelar Skrining TBC ke Narapidana di Lapas

Ilustrasi orang terkena TBC (Freepik/benzoix)

INDOZONE.ID - Narapidana di lapas dan rutan daerah Sumatera Selatan (Sumsel), menjalani pemeriksaan atau skrining TBC, yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumsel.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya menyebutkan jiwa program skrining ini dilakukan sebagai bentuk deteksi dini, antisipasid an perlindungan kesehatan warga binaan.

"Skrining merupakan proses pemeriksaan atau penilaian kesehatan secara rutin untuk mendeteksi risiko penyakit tertentu dalam hal ini TBC kepada narapidana atau warga binaan pemasyarakatan sebagai tindakan pendeteksian dini, antisipasi dan perlindungan kesehatan WBP," ujar Ilham, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: Kemenkes Bakal Karantina Pasien TBC, Panduan Teknis Masih Disusun

Kegiatan skrining Apktive Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, yang berlangsung di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia.

Kegiatan skrining ACF TBC di wilayah Kanwil Kemenkumhal Sumsel  dilakukan di 20 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang dari terdiri 16 lapas, tiga rutan, dan satu Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), dengan total warga binaan mencapai 15.675 orang.

Untuk melakukan skrining TBC terhadap narapidana tersebut menggunakan metode intervensi Chest X Ray (rontgen dada), yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Gabungan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dan juga tenaga kesehatan lapas.

Berdasarkan data WHO pada Global TB Report tahun 2022 katanya, Indonesia berada di peringkat kedua negara dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India, dengan perkiraan jumlah kasus baru TBC mencapai 969.000 (354/100.000 penduduk).

Baca Juga: YMMA Sumut Maksimalkan Dukungan Pencapaian Eliminasi TBC di Sumatera Utara

Mengingat tingginya risiko penyebaran TBC di lapas dan rutan, perlu dilakukan upaya pencegahan yaitu dengan skrining TBC.

Kegiatan ini juga kata Ilham, dilakukan seagai salah satu akselerasi program penanggulangan TBC untuk meningkatkan penemuan kasus TBC tidak terdeteksi melalui upaya aktif mencari orang yang berisiko, bergejala, dan melakukan deteksi.

Lebih lanjut Ilham menjelaskan setiap warga binaan akan melakukan tiga tahapan pemeriksaan yakni skrining gejala, skrining CXR, dan pemeriksaan TCM.

"Skrining TBC dengan intervensi rontgen dada yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi atau rentan terhadap penularan dan penyebaran di dalam komunitas khususnya lapas dan rutan," ujar Ilham.

Jika ada hasil rontgen dari warga binaan yang terindikasi adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut dengan penanganan yang tepat.

"Langkah cepat dan tanggap akan kami lakukan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran penyakit TBC ini," tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Upaya Deteksi Dini dan Antisipasi, Kemenkumham Sumsesl Gelar Skrining TBC ke Narapidana di Lapas

Link berhasil disalin!