Kategori Berita
Media Network
Kamis, 30 NOVEMBER 2023 • 06:05 WIB

Mengenal Nyamuk Wolbachia, Inovasi Pembasmi Nyamuk DBD yang Menjanjikan, Pemerintah Kucurkan Rp16 M Untuk Ini?

Ilustrasi nyamuk

INDOZONE.ID - Isu nyamuk Wolbachia untuk pengontrolan demam berdarah dengue memunculkan isu baru di masyarakat, yaitu mengenai nyamuk Wolbachia adalah hasil rekayasa genetik. Hal tersebut menjadi kontroversi, sehingga memunculkan keraguan di masyarakat.

Teknik rekayasa genetika adalah sekelompok teknik yang digunakan untuk memanipulasi materi genetik secara sengaja dengan tujuan untuk mengubah, memperbaiki, dan meningkatkan bentuk atau fungsi.

Teknik ini juga memungkinkan untuk mendesain sekaligus memasukkan materi genetik baru ke makhluk hidup.

Baca Juga: Cek Imbauan Terbaru Kemenkes RI Soal Pneumonia, Akankah Menjadi COVID-19 Jilid 2? 

Apakah nyamuk Wolbachia merupakan hasil rekayasa genetik? Tentunya tidak. Bakteri Wolbachia yang disuntikkan pada telur nyamuk Aedes aegypti tidak dimanipulasi materi genetiknya.

Kemudian setelah nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi Wolbachia pun tidak dimanipulasi materi genetiknya.

Teknologi inovasi nyamuk Wolbachia juga dilirik oleh menteri kesehatan Indonesia, Budi Sadikin Gunadi. Beliau memaparkan pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan komisi IX DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta pada Selasa (28/11), bahwa terobosan ini dapat membantu langkah baru pemerintah untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga: 5 Cara Mudah Meniruskan Pipi Tembem Tanpa Operasi

Seperti yang diketahui, nilai standar untuk incidence rate demam berdarah dari WHO 10:100.000 populasi. Sedangkan di Indonesia sendiri, sekarang 28.5, bahkan pernah di angka 80. Nilai tersebut sangat tinggi melampaui standar minimal yang WHO tetapkan.

Oleh karena itu, Budi Gunadi menyarankan teknologi penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan langkah yang tepat untuk membasmi DBD.

Budi juga menjelaskan bagaimana Wolbachia bekerja secara alami dan dengan tingkat keberhasilan yang terukur.

Baca Juga: 7 Makanan Sehat yang Bikin Kenyang Tahan Lama

"Apa yang kita pelajari, entah itu benar atau beruntung, itu berhasil. Dan kita tahu bahwa Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat dalam tubuh serangga. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di lingkungan, tidak dapat menular ke serangga lain atau manusia," kata Budi.

Yang menarik dari bakteri ini adalah ketika bakteri ini masuk ke dalam nyamuk pembawa virus demam berdarah, nyamuk Aedes aegypti, maka virus tersebut akan hilang dari bakteri tersebut. Ada mekanisme metabolisme tertentu yang menyebabkan virus kalah dari bakteri. Sehingga nyamuk tidak bisa menularkan penyakit demam berdarah atau  virus demam berdarah ke manusia,” ujarnya.

Dengan potensi yang dinilai baik dari project nyamuk Wolbachia tersebut, Budi mengatakan Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Demam Berdarah melalui Wolbachia.

Baca Juga: Jadi Tren Gen Z, #KAMUHARUSTAU Nih Manfaat Pelihara Scoby di Rumah untuk Kesehatan

Nyamuk ber-Wolbachia masuk dalam strategi nasional (stranas) sebagai inovasi pencegahan DBD yang diterapkan di lima kota, yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Yang sudah jalan di Semarang, Bontang, Kupang, sedangkan Jakarta Barat sedang percobaan, dan Bandung dalam persiapan," kata Budi.

Budi Sadikin juga menambahkan, Kemenkes mengalokasikan dana sebesar 16 miliar untuk implementasi uji coba inovasi nyamuk ber-wolbachia dalam upaya menekan kasus dengue di lima kota di Indonesia.

Dia mengatakan wilayah yang diuji berdasarkan kasus demam berdarah yang relatif tinggi, di atas rata-rata global yaitu 10 kasus per 100.000 penduduk.

Writer: Ananda Fachreza Lubis

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Nyamuk Wolbachia, Inovasi Pembasmi Nyamuk DBD yang Menjanjikan, Pemerintah Kucurkan Rp16 M Untuk Ini?

Link berhasil disalin!