INDOZONE.ID - Gaslighting tak hanya dapat terjadi dalam lingkup hubungan asmara, pertemanan maupun keluarga saja. Dalam dunia medis, perilaku ini juga kerap terjadi dan dikenal dengan istilah medical gaslighting.
Sama seperti gaslighting pada umumnya, dalam dunia medis, perilaku ini juga dapat memberikan dampak negatif terhadap seseorang yang mengalaminya, bahkan dapat membahayakan kesehatan seorang pasien.
Dalam drama Korea yang baru-baru ini dirilis, "Daily Dose of Sunshine", ada satu bagian cerita yang menyorot sikap seorang perawat ketika menangani seorang pasien.
Baca Juga: Dear Parents, 5 Warna Sprei Ini Ternyata Membantu Kualitas Tidur dan Konsentrasi Anak-anak Loh!
Dalam cerita tersebut, seorang pasien mengeluhkan gejala rasa sakit yang dirasakannya. Mendengar hal itu, sang perawat pun memberikan penjelasan yang mungkin bagi orang awam terkesan seperti tak ingin membuat pasien itu terlalu khawatir dan mencoba menenangkan pasien tersebut.
Namun, tahukah kamu bahwa hal itu dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk dari medical gaslighting?
Secara sederhana, medical gaslighting dapat diartikan sebagai istilah yang mengacu pada situasi dimana seorang ahli medis mengabaikan atau meremehkan kekhawatiran maupun gejala yang dialami oleh pasien.
Para ahli medis ini biasanya malah akan mengatakan bahwa apa yang dirasakan pasien tersebut merupakan faktor psikologis yang memang wajar dirasakan.
Melansir dari Bupa, medical gaslighting dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan yang dimiliki oleh pasien dan ahli medis.
Ketidakseimbangan kekuasaan ini dapat menjadi pemicu ahli medis tersebut untuk menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya. Beberapa ahli medis tak bertanggung jawab akan melakukan medical gaslighting ini dengan sengaja dan sadar. Namun, ada juga para ahli medis yang tak sengaja melakukannya dan bahkan tidak menyadari telah melakukan medical gaslighting terhadap pasiennya.
Baca Juga: Mengulik Manfaat Kesehatan dan Kemungkinan Risiko Berjalan Tanpa Alas Kaki
Hal ini tak terlepas dari kenyataan bahwa para ahli medis yang telah dilatih untuk menjadi yang terbaik di bidangnya hanyalah seorang manusia biasa, dimana tentu saja sangat mungkin bagi mereka untuk melakukan kesalahan.
Mengutip dari laman Prevention, baik yang disengaja maupun tidak, terjadinya medical gaslighting akan membawa konsekuensi besar di waktu yang akan datang.
Pengabaian yang dilakukan oleh para ahli medis ini dapat menyebabkan tertundanya seorang pasien untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Tanaman Hias Ini Bikin Kamu Awet Muda dan Ampuh Lawan Kanker
Hal ini dapat berdampak pada proses perawatan yang nantinya akan diperoleh pasien, dimana sangat mungkin bagi pasien tersebut untuk mendapatkan perawatan yang tidak efektif dan terkesan tidak diperlukan.
Pada akhirnya, pasien yang mengalami medical gaslighting ini cenderung akan menjadi tidak percaya pada keputusan para ahli medis di masa depan.
Medical gaslighting ini adalah masalah yang nyata. Dan dapat dialami oleh siapa saja, tak memandang gender maupun usia. Namun, mengutip laman Prevention, Christine Matz (peneliti endometriosis) berpendapat bahwa golongan yang paling rentan mengalami medical gaslighting adalah wanita, orang yang mengalami masalah kesehatan reproduksi, anak kecil dan remaja, masyarakat yang jadi bagian komunitas minoritas serta orang dengan obesitas.
Medical gaslighting dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Kamu dapat mengenali hal ini melalui beberapa tanda yang mungkin ditunjukkan oleh para ahli medis seperti yang dirangkum dalam daftar berikut.
Jika kamu ingin terhindar dari medical gaslighting berkelanjutan, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, baik sebelum maupun sesudah mengunjungi fasilitas kesehatan. Melansir dari Bupa, berikut adalah cara-cara yang dapat kamu lakukan agar terhindari dari medical gaslighting.
Baca Juga: Tidur sama Kucing di Malam Hari Bisa Menghilangkan Stres atau Justru Bawa Penyakit Sih? Ini Faktanya
Sebelum memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan, ada baiknya menuliskan daftar pertanyaan dan kekhawatiran yang kamu rasakan. Hal ini dapat mempermudah sesi konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter. Catatan medis yang kamu miliki menjadi salah satu hal penting yang sebaiknya tak diabaikan.
Seringkali medical gaslighting terjadi karena minimnya waktu temu antara ahli medis dan pasien. Hal ini menyebabkan ahli medis menjadi terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mengakibatkan keluhan pasien tak dapat didengar sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk kamu yang ingin berkonsultasi dengan dokter, ada baiknya membuat janji temu dengan durasi yang lebih lama. Kamu bisa mengajukan durasi janji temu berdasarkan seberapa panjang catatan yang kamu buat.
Dalam sesi konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter, sangat disarankan untuk mengajak keluarga maupun orang-orang terdekat. Kemampuan berkomunikasi dan tingkat konsentrasi orang yang sakit biasanya mengalami penurunan.
Baca Juga: Sering Dilakuin Biar Lebih Kenyang, Ini 6 Dampak Negatif Konsumsi Mie Instan Pakai Nasi!
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya kamu mengajak seseorang untuk mendampingimu dalam sesi pemeriksaan. Keberadaan pendamping dapat membantu dalam mengkomunikasikan kekhawatiran yang sedang kamu rasakan sekaligus memberikan dukungan emosional.
Apabila cara-cara di atas sudah kamu lakukan dan masih saja merasa diabaikan oleh para ahli medis, kamu bisa mengunjungi fasilitas kesehatan lain untuk mendapatkan referensi yang lebih tepat dan jelas. Hal ini dapat berguna untuk menghindari kesalahan diagnosis yang berkelanjutan dan agar kamu bisa lebih cepat dapat penanganan yang layak.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Prevention.com