Ilustrasi orang memegang rontgen paru-paru
INDOZONE.ID - Seorang koki bernama Ian Pritchard (29), meninggal setelah berjuang melawan penyakit jamur langka yang merusak organ paru-parunya.
Pada November 2023 lalu, Ian didiagnosa mengidap blastomikosis, penyakit yang ditularkan melalui jamur yang menyerang dan melemahkan sistem pernapasan.
Pemuda dari Harbour Springs, Michigan itu awalnya dirawat di Rumah Sakit Detroit. Namun sebulan kemudian, Ian dipindahkan ke Rumah Sakit Henry Ford.
Ayah Ian, Ron Pritchard mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan bahwa bentuk paru-paru Ian seperti keju Swiss.
"Mereka menunjukkan kepada kami gambar paru-parunya dan secara harfiah tampak seperti keju Swiss," ujar Ron, seperti dikutip dari New York Post.
Baca Juga: Ladies Wajib Simak Biar Gak Kena Infeksi, Berapa Kali Sih Sebaiknya Pembalut Diganti dalam Sehari?
Ian Pritchard, koki yang meninggal karena idap infeksi jamur langka
Sayangnya, nyawa Ian tak dapat tertolong akibat penyakit itu. Pada Minggu kemarin, Ian dinyatakan meninggal dunia di tengah-tengah keluarga yang mendampinginya.
Orang-orang bisa mengidap penyakit blastomikosis, karena menghirup spora jamur blastomyces,yang hidup di tanah lembab dan kayu serta dedaunan membusuk, yang dapat ditemukan di wilayah Midwest.
"Adadi udara, di pepohonan, dedaunan basah, tanah, lumpur, di mana-mana," ujar Ron Pritchard.
Baca Juga: Dear Parents, Waspadai Infeksi Tali Pusat Bila Salah Pilih Popok
Pihak keluarga membuka donasi di laman GoFundMe, dan berhasil mengumpulkan hampir 20.000 Dollar atau setara dengan Rp312 juta untuk biaya pemakaman Ian.
"Infeksi jamur blastomycosis merusak paru-paru ian hingga tidak dapat diperbaiki lagi," keterangan di laman itu.
Infeksi jamur blastomikosis biasanya berkembang dalam dua hingga 15 minggu. Beberapa pasien akan mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas dan nyeri otot.
Meski belum ada obatnya, namun penyakit ini bisa diobati dengan obat anti jamur seperti itraconazole.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: New York Post