Kategori Berita
Media Network
Selasa, 20 FEBRUARI 2024 • 16:26 WIB

Mengenal Dismorfik Pramenstruasi, Gangguan Lebih Serius dari Sindrom PMS yang Bisa Dialami Wanita

Ilustrasi periode mentruasi

INDOZONE.ID - Sebuah studi baru menemukan, setidaknya 31 juta wanita di seluruh dunia hidup dengan gangguan dismorfik pra menstruasi atau premenstrual dysmorphic disorder (PMDD).

Sementara jutaan lainnya kemungkinan mengalami gejala yang tidak terdiagnosis.

John Hopkins University menggambarkan PMDD adalah bentuk yang jauh lebih serius dari sindrom pramenstruasi (PMS), yang berdampak pada sekitar tiga dari empat wanita.

Gejala PMDD bisa berupa masalah ingatan, keinginan bunuh diri, mual hingga depresi hebat.

Temuan yang dipublikasikan di Journal of Affective Disorders ini menunjukkan, 1,6 persen wanita tercatat memiliki gangguan tersebut.

Sementara 3,2 persen hanya memiliki diagnosis sementara, yang artinya kondisi tersebut dicurigai, namun belum memenuhi kriteria untuk diagnosis pasti.

Baca Juga: Manfaat dan Cara Konsumsi Jamu Kunir Asem untuk Kesehatan Wanita saat Menstruasi

Dr Thomas Reilly, spesialis di Klinik Hormon Wanita Nasional di Rumah Sakit Maudsley menyebut, angka penderita gangguan ini bisa jadi lebih tinggi.

"Hanya ada sedikit pelatihan seputar PMDD untuk psikiater atau bahkan mahasiswa kedokteran," katanya.

Dia menambahkan, pengetahuan dokter umum tentang PMDD juga sangat bervariasi

"Dalam psikiatri, kami jarang mempertimbangkan apakah gejala yang dialami pasien mungkin berhubungan dengan perubahan hormon," bebernya.

Baca Juga: Tips Meredakan Nyeri dan Mengurangi Ketidaknyamanan Selama Menstruasi, Jangan Skip Olahraga!

Clare Knox, seseorang di organisasi psikolog yang pernah mengalami PMDD mengatakan, jumlah penderita gangguan PMDD menjadi peringatan bagi banyak orang.

"Angka yang mengejutkan ini merupakan peringatan, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan proses diagnostik yang lebih baik, rencana perawatan yang efektif, dan sistem dukungan yang kuat bagi mereka yang terdampak," ujar Clare Knox seperti dikutip dari Elle Singapore.

"Sangat penting bagi kita untuk berinvestasi dalam penelitian yang komprehensif dan strategi kesehatan masyarakat untuk menangani dan mengelola PMDD, memastikan bahwa jutaan perempuan ini tidak menghadapi perjuangan mereka dalam ketidakpastian, melainkan dengan dukungan penuh dan pemahaman dari masyarakat yang menghargai kesehatan mereka sebagai prioritas," tambahnya.

 

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Elle Singapore

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Dismorfik Pramenstruasi, Gangguan Lebih Serius dari Sindrom PMS yang Bisa Dialami Wanita

Link berhasil disalin!