Ilustrasi diabetes sebagai bentuk komplikasi penyakit akibat gusi bengkak. (freepik.com)
Gingivitis yang tidak diobati dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang menyebar ke jaringan dan tulang di bawahnya, yang disebut periodontitis. Ini adalah kondisi yang jauh lebih serius dan dapat menyebabkan kehilangan gigi.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Gusi agar Tetap Sehat
Penyakit gusi yang berkelanjutan mungkin terkait dengan beberapa penyakit yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti penyakit pernapasan, diabetes, penyakit arteri koroner, stroke, dan artritis rheumatoid (penyakit autoimun kronis).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang bertanggung jawab atas periodontitis dapat memasuki aliran darah melalui jaringan gusi, mungkin mempengaruhi jantung, paru-paru, dan bagian tubuh lainnya. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini.
Trench mouth, juga dikenal sebagai gingivitis ulseratif nekrotikans (NUG), adalah bentuk gusi bengkak yang parah yang menyebabkan gusi yang sakit, terinfeksi, berdarah dan menjadi luka.
Trench mouth jarang terjadi saat ini di negara-negara maju, tetapi umum di negara-negara berkembang yang memiliki nutrisi buruk dan kondisi hidup yang buruk.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 5 gejala gusi bengkak dan faktor risikonya. Dengan mengetahui penyebab, faktor risiko, dan komplikasi penyakit yang terjadi akibat gusi bengkak, kita dapat lebih waspada dan menjaga kesehatan gusi dan gigi dengan lebih baik.
Jangan abaikan tanda-tanda awal gusi bengkak dan segera cari perawatan jika diperlukan untuk mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic.org