Ilustrasi berat badan bertambah setelah berhenti menyusui. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Setelah periode menyusui yang panjang, banyak ibu mengalami tantangan baru ketika mereka berhenti menyusui, yaitu peningkatan berat badan.
Berikut beberapa penjelasan mengenai alasan mengapa berat badan naik setelah berhenti menyusui.
Ilustrasi penambahan berat badan saat berhenti menyusui. (freepik.com)
Ya, kenaikan berat badan setelah berhenti menyusui adalah hal yang cukup umum. Banyak wanita mengalami hal ini.
Jika Anda berhenti menyusui dan melihat berat badan anda meningkat, jangan terlalu khawatir.
Meskipun terasa mengejutkan, ini adalah hal yang wajar.
Perubahan hormon, tambahan kalori selama masa menyusui dan berhentinya pembakaran kalori akibat menyusui, semuanya dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan setelah berhenti menyusui.
Baca Juga: Apakah Aman Makan Pizza saat Menyusui? Ini 5 Faktanya
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)
Selama masa menyusui, tubuh anda membakar kalori tambahan karena produksi susu, yang membantu penurunan berat badan pasca melahirkan.
Namun, setelah menyusui berhenti, tubuh anda mungkin tetap merasa lapar seperti saat menyusui, yang dapat menyebabkan peningkatan asupan makanan.
Untuk menghindari penambahan berat badan, makan dengan porsi cukup dan mengurangi sesi menyusui secara bertahap bisa sangat membantu.
Baca Juga: Sedot Lemak Selama Kehamilan dan Menyusui, Amankah?
Ilustrasi kenaikan berat badan akibat berhenti menyusui. (freepik.com)
Ada beberapa alasan mengapa berat badan bisa naik setelah anda berhenti menyusui:
Setelah berhenti menyusui, tubuh tidak lagi membakar kalori tambahan.
Jika asupan kalori tidak dikurangi, maka penambahan berat badan bisa terjadi.
Untuk menghindari hal ini, anda dapat menghentikan satu sesi menyusui pada satu waktu, proses ini akan memerlukan waktu hingga enam bulan.
Setelah menyusui berakhir, kadar hormon seperti prolaktin dan oksitosin menurun, yang dapat mempengaruhi metabolisme dan penyimpanan lemak.
Ini juga bisa membuat nafsu makan tetap tinggi meskipun kebutuhan kalori sudah berkurang.
Kebiasaan makan yang terbentuk selama menyusui, seperti konsumsi kalori yang lebih banyak, mungkin masih berlanjut.
Aktivitas fisik yang menurun karena merawat anak juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Stres dan makan dengan porsi berlebih selama masa transisi ini juga menjadi penyebabnya.
Berikut beberapa langkah untuk mencegah penambahan berat badan setelah berhenti menyusui:
Kurangi satu sesi menyusui pada satu waktu agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan kalori yang lebih rendah.
Sesuaikan jumlah kalori yang anda konsumsi agar tidak berlebihan.
Pilih makanan bergizi seperti buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
Berolahraga secara rutin, seperti berjalan kaki atau yoga yang dapat membantu menjaga berat badan.
Minta bantuan ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai selama proses ini.
Ilustrasi jerawat pada ibu yang berhenti menyusui. (freepik.com)
Setelah berhenti menyusui, anda akan mengalami beberapa perubahan:
Payudara mungkin mengecil dan kehilangan kekencangannya setelah berhenti menyusui.
Siklus menstruasi mungkin kembali normal, kadang diikuti dengan kram atau perubahan suasana hati.
Perubahan hormon dapat mempengaruhi kondisi kulit, seperti tekstur atau munculnya jerawat.
Perubahan hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkat energi.
Demikian beberapa penjelasan mengenai alasan mengapa berat badan bisa naik setelah berhenti menyusui.
Penambahan berat badan setelah berhenti menyusui adalah bagian dari proses alami perubahan tubuh.
Dengan memahami penyebabnya dan mengikuti tips untuk menjaga pola makan dan aktivitas fisik yang sehat, Anda dapat menangani kondisi ini dengan lebih mudah.
Selalu perhatikan kesehatan mental dan fisik anda selama masa transisi ini.
Perawatan diri yang baik akan membantu anda merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan perubahan yang terjadi pada tubuh Anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com