Ilustrasi virus cacar monyet (mpox). (FREEPIK)
INDOZONE.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus Cacar Monyet alias Monkey Pox (Mpox), menjadi salah satu wabah darurat kesehatan dunia yang dapat menyebar secara cepat melalui kontak dekat.
Virus ini bahkan dikatakan juga sebagai salah satu virus menular yang berbahaya, karena memungkinkan komplikasi dengan risiko lebih tinggi yang dapat menyebabkan kematian.
Dari yang diungkapkan oleh WHO, cacar monyet atau Mpox merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet.
Virusnya dapat menyebar di antara kontak langsung yang berhubungan dari lingkungan manusia melalui sentuhan benda maupun objek lainnya, yang telah berhubungan langsung dengan penderita penyakit cacar monyet.
WHO juga mengungkapkan virus ini juga dapat ditularkan dari kontak hewan liar yang terinfeksi langsung ke orang yang melakukan kontak dengan mereka
WHO menyebut gejala cacar monyet ini dapat disebabkan dari berbagai tanda dan gejala.
Umumnya orang yang mengalami gejala cacar ini akan mendapatkan tubuhnya berupa ruam yang berlangsung selama 2-4 minggu.
Diikuti juga dengan rasa sakit lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, bahkan sampai pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam yang timbul dapat tampak pada bagian kulit wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, maupun daerah genital.
Baca Juga: Waspada! Bayi dan Anak-Anak Paling Berisiko Terkena Mpox
Dalam beberapa kasus penyebaran virus Mpox, beberapa orang juga mengalami peradangan pada rektum (proktitis), yang dapat menyebabkan rasa sakit yang menjulur hebat di sekitaran tubuh, serta peradangan pada alat kelamin, yang menyebabkan kesulitan buang air.
Infeksi parah virus ini juga menyebabkan lesi (kerusakan jaringan tubuh) lebih besar dan luas, terutama di area mulut, mata, dan alat kelamin. Komplikasi besarnya juga dapat memengaruhi otak (ensefalitis), jantung (miokarditis) atau paru-paru (pneumonia), dan masalah mata.
Penyebaran virus cacar ini dapat menyebar di antara kontak langsung antar manusia dengan manusia, maupun manusia dengan hewan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WHO