Ilustrasi virus mpox yang kini menjangkit Filipina. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kasus Mpox saat ini menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat. Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet, telah mengalami perubahan nama di tingkat internasional karena tidak selalu terkait dengan monyet.
Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian terhadap kasus Mpox semakin meningkat, terutama karena tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Sebagai orangtua, penting untuk memahami risiko yang ditimbulkan oleh penyakit ini dan langkah-langkah yang perlu diambil jika anak menunjukkan gejala.
Baca Juga: 8 Khasiat Menakjubkan Buah Kecapi untuk Kesehatan
Ilustrasi vaksin virus mpox. (freepik.com)
Mengutip dari laman resmi Kemenkes berikut adalah informasi penting terkait Mpox pada anak-anak dan bagaimana cara mencegahnya.
Ya, anak-anak bisa terkena Mpox. Anak yang memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi Mpox berisiko tinggi tertular.
Meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, data menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan mengalami gejala yang lebih serius dibandingkan remaja atau orang dewasa.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengenali gejala dan segera mengambil tindakan jika ada indikasi infeksi.
Ruam adalah gejala yang paling sering muncul pada penderita Mpox. Namun, ini dapat membingungkan bagi orangtua karena ruam Mpox sering mirip dengan penyakit lain pada anak, seperti cacar air atau infeksi virus lainnya.
Jika kamu melihat ruam yang mencurigakan pada anak, disertai demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening, sebaiknya segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Di beberapa wilayah, akses ke layanan kesehatan untuk Mpox mungkin terbatas. Namun, kamu bisa melindungi keluarga dengan langkah-langkah pencegahan sederhana.
Pertama, terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun secara rutin dan hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Mpox.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes